TARHIB RAMADHAN 1446 H : LDR TANJUNGBALAI INGATKAN WALIKOTA TERPILIH TUTUP TEMPAT MAKSIAT

 


Dakwahsumut.com, Tanjungbalai (23/2),- Untuk membuktikan kepemimpinan Walikota Tanjungbalai  yang baru saja terpilih dan dilantik Presiden RI Prabowo Subianto apakah peduli terhadap umat Islam  Lembaga Dakwah Remaja (LDR) Tanjungbalai menuntut agar tempat-tempat maksiat ditutup jelang bulan suci Ramadahan 1446 H. “Dalam rangka menyambut bulan suci Ramadahan kami berharap  tidak ada lagi  yang namanya tempat maksiat, tutup  kedai tuak,  tidak ada yang namanya perjudian, tidak ada yang namanya tempat prostisusi, tidak ada yang namanya perdagangan manusia, dan rumah makan agar tutup disiang hari dan buka menjelang berbuka, takbir! ”, pekik Muhammad Ridho sekkretaris LDR Tanjungbalai. Hal itu beliau  sampaikan dalam kegiatan Tarhib Ramadahan 1446 H yang dilakukan dengan konvoi kenderaan keliling kota Tanjungalai dengan titik kumpul Jl.Arteri menuju Mapolres Tanjungbalai dan Sultan Abdul Jalil Rahmadsyah. 

 


“Kepada Walikota terpilih Yang baru dilantik Presiden RI H Prabowo Subianto Bbapak Mahyaruddin Salim dan Muhammad Fadly  untuk menjalankan ibadah puasa dengan tertib karena kota kita adalah kota religius dan kota Qori bukan kota koro(karaoke) , koro dimana-mana, tutup tempat maksiat ! apapun namanya”, tambah beliau. 


 

Senada dengan itu Ustadz Muhammad Ali Rukun Pembina LDR Tanjungbalai di didepan Mapolres Tanjungbalai juga mengatakan “Kami Pemuda dan Pemudi  Tanjungbalai menyerukan kepada bapak Kapolres agar supaya menutup tempat maksiat  menegakkan hukum dengan adil , dan kepada Walikota terpilih sebagai bukti pemimpin yang mencintai umat Islam supaya menutup tempat maksiat yang ada di kota Tanjungbalai. Kepada Warga non Muslim agar menghormati dan toleransi terhadap umat Isam yang menjalankan ibadah puasa dan tidak memancing keributan agar tidak terjadi gesekan diantara kita”, kata beliau.


 

Ketua LDR Tanjungbalai ustadz Chaiul Marpaung juga menyerukan hal yang sama agar  pemerintah mentutup segala tempat maksiat dan menyambut Ramadhan dengan hati gembira.  Beliau menjelaskan terkait bendera tauhid  yang dibawa adalah  bendera umat islam “ Ini bukanlah bendera ormas tertentu ini adalah bendera umat islam untuk menyatukan seluruh kaum muslim yang dengan kalimat tauhid ini kita hidup dan mati dengannya” , ujar beliau. 


 

Selain itu tampak juga orator yang lain meberikan orasinya seperti ustadz Riandi dan Ustadz Bambang. Mereka menyurkan hal yang sama agar umat Islam menyambut bulan suci Ramadhan denan hati gembira dan mentuntu kepada pemerintah menutup segala bentuk tempat maksiat. 

 


Tarhib Ramadhan tersebut berjalan dengan tertib dengan pengawalan dari Satlantas Polres Tanjungbalai[]ar