ENAM PERNYATAAN SIKAP ULAMA ASWAJA SUNGGAL BINJAI UNTUK MENJADI NEGARA BALDATUN THAYYIBATUN WA RABBUN GHOFUR
Dakwahsumut.com, Medan,- Setidaknya ada enam poin pernyataan sikap Komunitas Kajian Islam Kaffah yang tergabung dengan Ulama Ahlul Sunnah Wal Jamaah (ASWAJA) Sunggal dan Binjai terkait untuk bisa menjadi negara yang baldatun thayyibatun wa rabbun ghofur (Negeri yang baik dan mendapatkan ampunan dari sang maha pencipta). Pernyataan sikap tersebut dibacakan oleh Ustaz Pandapotan Abu Yasin, selaku perwakilan dari Komunitas Kajian Islam Kaffah dalam acara Multaqo Ulama Aswaja Sunggal dan Binjai dengan tema: Baldatun thoyyibah dapat di raih dengan penerapan Islam kaffah yang diselenggarakan pada, Sabtu (14/12) di Masjid Baiturrahman Jalan Jati pasar IV Sei Mencirim Sunggal, Sumatera Utara.
_Pertama_, Mengajak umat untuk melakukan perubahan yang mendasar. “Saatnya umat Islam menjadi subjek perubahan” tutur Pandapotan.
_Kedua_, Hentikan segala bentuk kebijakan yang menzalimi rakyat dan menguntungkan para oligarki. Karena itu adalah perbuatan haram dan menjadikan negeri ini menuju kehancuran.
_Ketiga_, Saatnya campakkan Demokrasi, Kapitalisme, dan Komunisme yang menjadi pangkal penyebab semua kerusakan dan carut-marut negeri ini.
_Keempat_, Menyerukan kepada pemerintah untuk membuktikan keseriusan dalam menyejahterakan rakyat dan selalu menjadikan para ulama sebagai rujukan dalam setiap kebijakan agar sesuai dengan syariat.
_Kelima_, Mengajak seluruh masyakat dan tokoh-tokoh masyarakat untuk bersama-sama memperjuangkan Syariah dan Khilafah sebagai kewajiban Syar’i dan solusi fundamental untuk menggantikan penerapan sistem sekuler kapitalisme demokrasi yang menjadi akar masalah dan kerusakan di negeri ini.
“Penerapan syari'ah dan Khilafah adalah mahkotanya dan kewajiban yang harus di emban oleh seluruh kaum muslimin”, tegas Pandapotan.
_Keenam_, Negeri ini memiliki potensi untuk menjadi negara besar.
“Menjadi Baldatun Thayyibatun Wa Rabbun Ghofur dengan menerapkan Islam secara Kaffah dalam bingkai Khilafah ‘ala Minhajun Nubuwah,” pungkas Ustaz Pandapotan. [] AmarDani.