Tinggalkan Demokrasi, Ittiba’ Kepada Rasulullah Menuju Perubahan Hakiki

 


Oleh: Nurma Alwahidah

Ulama sebagai warastul ambiya atau pewaris para nabi sudah selayaknya menjadi garda terdepan membangun kesadaran umat. Membangkitkan umat dari keterperosokan yang jauh dari syariah islam. Dalam acara Liqo Muharram Mubalighah Aswaja Sumut 1446 H yang telah berlangsung 4 Agustus 2024  Menghimpun ratusan mubalighoh dari Sumatera Utara. Tokoh yang datang berasal dari kota Medan, Tanjung Morawa, Lubuk Pakam, Dolok Masihul, Tebing Tinggi, Siantar, Pantai Cermin, Perbaungan, Binjai, Pegajahan, Bandar, Simalungun, Namorambe, Sei Bamban, dan daerah Sumut lainnya. 

Sebagai Pembicara awal Ustazah Eka Susanti Saputri menuturkan  asas aturan demokrasi yang menjadikan kesepakatan manusia sebagai pembuat aturan, telah mengingkari Allah swt sebagai pembuat hukum yang berhak mengatur kehidupan. Beliau menyampaikan “ Tidak ada yang berhak membuat hukum kecuali Allah Swt, sementara demokrasi lahir dari kesepakatan manusia. Aqidah islam menjadi asas yang telah Allah sempurnakan harus diperjuangkan. Kita harus melakukan perubahan, bukan parsial karena satu-satunya jalan menuju perubahan hakiki adalah kembali pada islam kaffah. Perubahan yang dilakukan bukan sembarang perubahan. Perubahan ala demokrasi tidak pas bagi jalan perubahan.”

Dengan istilah politik gentong babi,  Ustazah Linda Wulandari selaku pengamat kebijakan publik memecah keheningan peserta. istilah ini sejatinya menjadkan umat korban dari kelalaian pemimpin dalam mengurusi urusan umat. Saat kampanye atau saat penyediaan fasilitas publik, seperti jalan tol, bantuan sosial kepada umat. Telah dirasa cukup bagi umat, sementara penguasanya melegalkan dan melanggengkan investor mengendalikan sumber daya alam yang besar di negeri ini. Ustazah Linda menyampaikan. “ Ada fenomena, bagaimana pemerintah memberikan layanan kepada oligarki, sementara masyarakat cukup dengan pemberian yang sedikit. Merasa pemerintah sudah memberikan yang terbaik. Misal dengan infrastruktur, dana nya dari kerjasama obor / BRI belt road inisiatif, yang dikendalikan oleh Cina. Kasus tambang emas di Mandailing Natal dikelola asing, anak daerah sebatas mendapat beasiswa tanpa merasakan hasil pengelolaan emas nya. Kendali oligarki masuk agar bisa membangun koalisi besar dan jadi sandera politik. Hasilnya dari penguasa yang secara demokrastis terpilih seperti UU omnibuslaw cipta kerja, UU Kesehatan membolehkan masuknya dokter asing. BBM berulang kali naik, UU IKN yang dapat dikelola oleh investor selama 190 tahun. Dijajah hampir 2 abad dan membuka diri. Inilah wajah asli demokrasi  dengan politik gentong babi. Mereka juga menggebuk organisasi dengan UU ormas. Pers pun dibungkam dengan uu jurnalis. Tidak ada lagi jurnalis investigasi. Karena dianggap bisa mengkritisi, bisa membongar apa yang terjadi dan tidak berpihak pada rakyat. Koalisi besar dibangun memperbesar jatah menteri. Partai politik nya tersandera. Hal ini butuh dana besar, inilah peran oligarki. yang mengharapkan pemulusan jalan mengkeksploitasi sumber daya alam. Seperti apa yang terjadi pada rempang. Demokrasi menghalangi tegaknya islam kaffah. Hentikan berharap pada sistem demokrasi.”ungkap usatazah Linda Wulandari.

Pemaparan materi dilanjutkan oleh mubaligah asal Sumatera Selatan, Yakni Ustazah Qisty Yetty Handayani . Sebelum diskusi bersama para mubalighah dibuka. 

Kutipan menarik yang disampaiakan ustazh Qisty “kita sudah dijajah Belanda sebelum kemerdekaan, Belandanya sudah kembali ke negerinya. Aturan penjajah nya masih digunakan sampai saat ini”. 

Ustazah Qisty Yetty Handayani menyampaikan “Visi misi umat islam harus satu, tegakkah islam kaffah dalam naungan khilafah. Kalau masih menggunakan undang-undang buatan belanda, buatan legislative maka tidak akan ada perubahan walaupun bersorban menggunakan jenggot panjang dan jidat hitam karena sholat. Bila menggunakan undang-undang buatan manusia tidak akan membawa perubahan yang hakiki. Demokrasi dilihat dari sudut pandang akidah dan keimanan itu haram. Karena menyaingi Allah dalam membuat undang-undang. Secara fakta dan realita, undang-undang hasil pesta demokrasi menyengsarakan rakyat. UU IKN, UU Pedidikan,UU omnnibuslaw, UU kesehatan cenderung berpihak kepada oligarki. Demokrasi dipakai oleh penjajah kafir untuk menghalangi tengaknya islam kaffah. Bayangkan atas nama demokrasi Israel membantai Palestina. Apakah ada tindakan dari HAM, tidak ada. Itulah bagaimana umat islam dikhianati, Masyumi menang tahun 1955 dan keinginan menegakkan syariat islam, tapi justru konstituante dibubarkan dengan dekrit presiden dibubarkan 1959, ini penghianatan. Bahwa demokrasi tidak bisa dijadikan jalan untuk melakukan sebuah perubahan. Justru umat islam dikhianati. Kita sudah ada jalan terbaik yang diberikan oleh Allah dan rasulullah contohkan. Pertama kalau mau mengikuti metode syari mengikuti nabi yang pasti mendapat pahala. Yang dimaksud ittiba mengikuti yang semisal apa yang dilakukan rasulullah SAW. Secara fakta mengikuti rasulullah terbukti berhasil. Rasulullah mengubah masyarakat jahiliyah di Mekkah diganti dengan masyarakat islam di Madinah. Negara pertama yang menerapkan islam. Kita paham ini terjadi karena ada negara. Demokrasi menjadikan manusia sebagai penentu undang-undang. Apa yang terjadi dengan kita dan rasul itu sama, saat ini mereka mewarisi hukum warisan nenek moyang. Kita sekarang menerapkan hukum warisan belanda. Belandanya pulang ke negaranya undang-undangnya ditinggalin. 

“Kemaksiatan sama bentuknya di masa rasul dan sekarang dulu judi sekarang judol, khamar dulu sekarang miras dan narkoba. Kalau dulu membunuh bayi perempuan saja, sekarang membunuh bayi laki dan perempuan, dulu abu jahal abu lahab korupsi, sekarang juga korupsi. Dulu anak-anak abu jahal abu lahab suka pesta sekarang juga begitu. 80 ribu anak menjadi pemain judol (judi online) aktif. Kewajiban kita ittiba pada rasul, tidak ada alasan tidak mengikuti rasulullah SAW. Maka kita harus menelusuri sirah rasulullah SAW. Membahas sirah bukan hanya membahas dia keturunan siapa, anaknya berapa, akhlak nya bagaimana,wafatnya seperti apa. Jadi jangan diskip perjuangan nya rasulullah mendirikan Madinah almunawarrah. Banyak yang tidak paham umur rasulullah saat menjadi nabi habis memperjuangkan agama Allah. Kita harus pahami bagaimana rasulullah dalam menegakkan daulah islam. Dakwah rasulullah itu dakwah jamaah. Aktivitas rasulullah adalah aktifitas politik yang anggota nya bersyaksiyah islam, pola pikir dan sikap itu islam. Bukan jadi orang munafik. “Ungkap Ustazah Qisty

Antusiasme mubalighah terlibat dalam diskusi forum begitu memperlihatkan kepedulian mubhaligah kepada umat. Mubalighah menyatukan pandangan nya yang dirangkung sebagai berikut:

Menjadi garda terdepan dalam pergerakan perubahan hakiki, perubahan sistem kehidupan sekular menjadi sistem kehidupan Islam

Bersuara lantang mendakwahkan islam kaffah dan khilafah

Menolah secara tegas sitem demokrasi yang menjadi sumber kerusakan di negeri ini

Berkomitmen tidak terlibat dalam perubahan dengan jalan demokrasi

Berkomitmen ittiba’ metode perjuangan Nabi Muhammad SAW dalam menapaki jalan perubahan hakiki

Tegas terhadap kekufuran, peduli terhadap urusan umat islam dan istiqamah serta optimis dalam perjuangan menegakkan islam kaffah

Membangun jejaring dakwah untuk membangun kesadaran umat terhadap islam kaffah