BUANG SISTEM CURANG, RAIH SISTEM YANG TELAH LAMA HILANG
Oleh Nadia Shafwa
(Santriwati Ma'had Al-Izzah Deli Serdang)
Hasil keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) pada tanggal 22/4 dalam sidang sengketa pilpres 2024, membuat banyak pihak kehilangan harapan mereka tentang keadilan pada negeri ini. Pasalnya MK menolak seluruh gugatan yang dilayangkan pihak capres dan cawapres 01 dan 03, atas dugaan kecurangan yang dilakukan secara TSM (Terstruktur Sistematis dan Massif) dalam pilpres 2024 membuat MK memberikan kemenangan pada pihak capres cawpres 02 yaitu Prabowo- Gibran.
Kejadian seperti ini bukan kali ini saja, dugaan kecurangan ini juga pernah terjadi pada pilpres sebelum-sebelumnya. Seolah telah menjadi rahasia umum kecurangan itu memang sering terjadi jika demokrasi tidak di hilangkan di dunia perpolitikan saat ini. Pemilu saat ini hanya terkesan formalitas semata. Mereka hanya bersandiwara didepan rakyat, saling membuka aib tapi dibelakang malah menjadi kawan karib. Karena masing-masing dari mereka memiliki kepentingan yang sama yaitu menjadi penguasa atau pengusaha.
Sudah banyak masukan rakyat tapi tidak sama sekali digubris oleh mereka. Selama dunia ini masih memakai demokrasi tidak kenal apa itu halal-haram, semuanya menghalalkan segala sesuatu demi mendapatkan keinginannya.
Di sistem demokrasi tidak ada kawan atau lawan abadi. Yang ada hanya kepentingan sejati. Hukum Allah saja diabaikan apalagi suara rakyat jelas sangat terabaikan, apa kabar dengan lainnya? sudah pasti dilupakan.
Semua fakta ini terjadi merupakan pandangan sistem Kapitalis yang memisahkan agama dari kehidupan, mereka mengakui adanya Tuhan tapi bagi mereka Tuhan tidak pantas dicampuri dengan kehidupan sehari hari dan demokrasi.
Demokrasi adalah turunan dari ideologi kapitalisme dibidang politik. Didalam demokrasi ini mereka berhak [bebas] melakukan apa saja demi mendapatkan kepentingan mereka. Demokrasi ini sangat bertolak belakang dengan Islam. Agama islam mengajarkan bahwa seluruh kehidupan ini harus di atur dengan aturan sang pencipta, Allah swt, yakni syariat Islam. Dan bagi kita yang sudah mengaku memeluk agama Islam wajib menerapkan agama islam secara kaffah [keseluruhan]. Syariat Islam akan mengatur semua tentang kehidupan rakyat, baik muamalah, pendidikan dan ibadah serta sanksi hukum/peradilan.
Demokrasi yang termasuk turunan ideologi kapitalisme termasuk batil, karena mereka menjadikan Tuhan hanya memainkan perannya hanya diruang tertentu saja. Ideologi ini tidak mengizinkan jika Tuhan memainkan peranan di ruang terbuka, dan ideologi ini sangat tidak sesuai dengan fitrah manusia. Hanya ideologi Islamlah yang bisa menentramkan jiwa manusia yang sesuai fitrahnya.
Apa benar demokrasi bisa membawa perubahan di negeri ini? Jika benar, mengapa kita selama ini hidup berdampingan dengan demokrasi selama Indonesia berusia hampir 79 tahun tidak pernah merasakan yang namanya keadilan? Hidup kita bukan menjadi lebih mudah justru kehidupan kita jauh lebih susah, susah karena dihadapi dengan perekonomian yang tidak stabil, utang Negara semakin meningkat, korupsi semakin marak, bahkan kejahatan merajalela. Semua ini karena berasal dari sistem curang yang diterapkan, sistem demokrasi kapitalisme.
Dunia demokrasi sudah banyak memberikan harapan palsu. Sudah banyak rakyat yang tertipu dengan permainan demokrasi, tapi rakyat seolah tetap mempertahankan system kufur ini. Apakah benar rakyat saat ini sudah dibutakan dengan sistem demokrasi?
Masa depan politik umat Islam tidak bisa dibaca pada waktu yang akan datang, cukup bisa dibaca pada waktu saat ini saja. Masa depan umat Islam akan terwujudkan jika saat ini umat Islam berusaha untuk mewujudkannya. Masa depan politik umat Islam tidak akan terwujudkan jika masih lanjut dengan kapitalisme. Masa depan politik Islam hanya dengan kekhalifahan yang mengikuti manhaj kenabian. Khalifah nantinya yang akan menjadikan seluruh umat islam di dunia ini menjadi one ummah [satu umat]. Dengan menegakkan serta menyebarkan dakwah seperti Rasulullah SAW dulu, serta jihad keseluruh penjuru dunia yakni menaklukkan kota Roma yang dijanjikan Rasullulah saw.
Setiap umat dan bangsa pasti menginginkan yang namanya perubahan. Perubahan menuju lebih baik lagi. Diri sendiri pasti ingin merubah menjadi lebih baik lagi, apalagi Negara kita saat ini. Menginginkan perubahan butuh yang namanya kesadaran. Ingin berubah tapi tidak sadar apa kesalahnnya. Kita membutuhkan kesadaran yang menyeluruh, tidak hanya dibagian tertentu saja. Dengan demikian, kesadaran yang menyeluruh sudah pasti akan menghapus semua permainan busuk demokrasi.
Demokrasi tidak akan membuka jalan untuk menegakkan syariat Islam. Demokrasi hanyalah jebakan yang menderitakan. Dalam keadaan yang seperti ini, kita harus saling amar ma’ruf nahi mungkar kepada sesama saudara muslim kita terlebih lagi pada penguasa. Sebabnya kemungkaran penguasa jika tidak di cegah akan membawa dampak buruk bagi rakyatnya sudah sangat jelas, demokrasi tidak akan sedikit pun berpihak pada islam dan umat. Jika saat ini masih berharap padanya akan jadi apa Negara dan kehidupan.
Sudah saatnya mencampakkan demokrasi yang sudah lama tegak di Negara ini. Sudah saatnya kita merajut kembali ukhuwah islamiyyah dan persatukan dalam satu naungan Daulah Khilafah yang sudah pernah terbukti dalam kurun waktu lebih dari 14 abad lamanya mensejahterakan tidak hanya umat Islam tetapi seluruh makhluk. Bahkan hampir di 2/3 belahan dunia dipersatukan oleh sostem yang berasal dari sang Maha Pencipta. Sudah saatnya fokus pada perjuangan untuk menegakkan syriat Islam di atas dunia ini yang telah lama hilang. Semua itu akan terwujudkan karena hal ini merupakan janji Allah dan RasulNYa.
Wallahu a’lam bishowwab.