Ramadhan, Umat Harus Sepakat Membumikan Al Quran
Dakwahsumut.com,- Pada bulan Ramadhan 1445 H Aliansi Mufakkir Mabda'iy Bersama Umat (AMMBU) telah mengadakan Dauroh Tokoh Umat Kota Medan sembari menjelang berbuka puasa di Medan, Sabtu, (24/03/2024).
Sebagai pembicara, Mudir Ma'had Al Abqary, KH. Yasin Muthohar pada dauroh tersebut menyatakan ramadhan ini umat harus menyepakati untuk membumikan Al Quran.
"Umat islam saat ramadhan ini membuat program-program besar yang harus menjadi kesepakatan seluruh umat islam yaitu membumikan Al quran," tuturnya.
Kyai Yasin melanjutkan, ramadhan saat ini hanya menghidupkan majelis-majelis al quran, majelis tafsir al quran. "Luar biasa, bagus, alhamdulillah. Tetapi harus dilengkapi yaitu harus menegakkan huruf-huruf Al quran sampai kepada menegakkan hukum-hukum Al quran," tegasnya.
Lalu, tambah Kyai Yasin, sebagaimana realitas ketika Al quran itu menjadi petunjuk, sebagai pembeda antara yang haq dan yang bathil.
"Itu tidak akan bisa jika Al quran hanya sekedar di baca, di kaji tapi juga harus ada upaya serius untuk mengamalkan Al quran maka perlu ada yang disebut darul Al quran atau negara Al quran," tambahnya.
Menurutnya, darul quran adalah negara yang akan menerapkan Al quran. "Negara yang akan dipimpin oleh pemimpin yang menerapkan Al quran," harapnya.
Saat ini, ungkapnya, Al quran yang hanya di baca tidak akan menghentikan kemungkaran namun ketika Al quran diterapkan oleh sulthan (kekuasaan) maka akan bisa menghentikan kemungkaran tersebut.
"Tugas kita mencari pemimpin yang mau menegakkan agama allah. Namun jika umat hari ini kecewa maka cari terus sampai ketemu (pemimpin yang mau menerapkan Al quran)," tegasnya.
*Pemimpin yang Layak*
KH. Yasin menuturkan juga yang layak menjadi pemimpin itu adalah orang yang sabar ketika menegakkan agama Allah, sabar terhadap godaan dunia, dan orang yang memiliki keyakinan.
"Salah satunya ramadhan mengajarkan kita juhud (tidak terpukau dengan godaan dunia), karena ada yang lebih penting dari kenikmatan dunia, yaitu menegakkan syariah islam, dan kehidupan akhirat," tandasnya.
Menurutnya, rusaknya umat islam itu karena mementingkan dunia. Mengutip dari pendapat Imam Ghazali yang dituliskan dalam kitabnya Al i'riqot dinyatakan rusaknya rakyat itu karena rusaknya penguasa.
"Para ulama mengatakan rakyat itu berpengaruh dari agama penguasanya. Kalau rajanya (pemimpinnya) kuat memegang islam maka rakyatnya juga kuat akan menjaga agamanya.
Rusaknya ulama karena rusaknya raja, karena ulama itu Umaro nya umaro," tegasnya.
Mengutip pendapat para ulama, Kyai Yasin juga menyatakan syarat utama seorang pemimpin harus menjadi seorang mujtahid (mampu berijtihad hukum islam) dan faqih fiddin (paham agama islam).
"Umar Bin alkhattab dalam hadist Al bukhari dijelaskan faqihlah kalian dalam agama, sebelum kalian memimpin," pungkasnya. []Amar.