MENYOAL PELAYANAN JEMAAH HAJI 2023
Oleh: Annisa Simbolon (Guru dan Aktivis Muslimah KoAs Tanjungbalai)
Dakwahsumut.com, - JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Agama (Kemenag) melayangkan protes ke penyedia layanan di Arafah-Mina-Muzdalifah (Armina), Mashariq. Sebab, ada beberapa kendala termasuk makanan jemaah haji yang tidak terdistribusi dengan baik. Masalah lainnya, pemberangkatan jemaah haji dari Muzdalifah ke Mina sempat mengalami keterlambatan sehingga jemaah terlantar. Kemudian, potensi ketersediaan kasur yang tidak sesuai jumlah jemaah.
Jemaah haji reguler asal Indonesia mengeluhkan jatah makanan yang berulang kali terlambat didistribusikan, menu makanan yang “seadanya”, serta sempat terlantar selama tujuh jam tanpa makan dan minum akibat keterlambatan bis penjemputan.
Kalau kita perhatikan dari fakta lagi pemerintah sangat lalai dan abai terhadap pelayanan yang di sediakan padahal dengan biaya yang di keluarkan oleh jemaah haji tidak terbilang sedikit bahkan cukup layak untuk dikatakan mendapatkan pelayanan yang VIV. Pelayanan jemaah haji seharusnya lebih ekstra diperhatikan agar para jemaah haji Khusyuk dalam menjalankan ibadahnya dan mendapatkan Haji Mabrur.
Beberapa persoalan terjadi dalam penyelenggaraan ibadah Haji di Makkah tahun ini, seperti kekurangan makanan, distribusi tidak merata dan terlambat makan, tidak adanya kendaraan pengangkut dll. Perlu ada mitigasi agar ke depan tidak terulang lagi
Islam menghormati Jemaah haji dan memberikan pelayanan terbaik karena mereka adalah tamu Allah.
Dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2019 tentang penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umroh (UU Penyelenggaraan Haji dan Umroh) menjadi landasan hukum bagi penyelenggaraan ibadah Haji dan Umrah secara aman, nyaman, tertib, dan sesuai dengan ketentuan syariat serta untuk meningkatkan kualitas penyelenggaraan Haji dan Umrah. Pengelolaan dana haji harus djaga agar sesuai peruntukannya dan aman dari tindak penyalahgunaan. Penyelenggaraan ibadah ini pun akan dimintai pertanggungjawaban di hadapan Allah.
Dalam
sistem Islam tidak ada Negara-bangsa, semua wilayah di dunia di bawah
perlindungan islam yang digabungkan menjadi satu Negara yang dipimpin oleh
seorang Khalifah, sehingga tidak ada masalah administrasi atau pasokan yang
rumit. Layanan yang di butuhkan jemaah haji. Untuk memenuhi kebutuhan haji
selama menjalankan ibadah haji, khilafah memastikan tersedianya sarana,
Prasarana, dan layanan yang optimal sesuai kuota haji yang telah di tetapkan.
Khilafah bekerja keras untuk memastikan bahwa ibadah haji dilakukan dengan cara
terbaik sehingga orang dengan sungguh-sungguh dan sepenuhnya memenuhi rukun
islam yang kelima.