Ucapkan Selamat Atas Prestasi Putri Ariani, Pengamat: Tokoh Publik FOMO?
Dakwahsumut.com, - Pengamat media sosial Rizqi Awal menilai banyaknya tokoh publik mengucapkan selamat kepada Putri Ariani karena mendapat Golden Buzzer dari Simon Cowell dalam acara America's Got Talent di Amerika Serikat, bisa jadi Fear of Missing Out (FOMO).
"Bahwasanya banyak tokoh-tokoh publik yang dengan bangga memberikan ucapan selamat salah satunya kita bisa melihat ada Ganjar Pranowo, kemudian Pak Ridwan Kamil sampai Presiden Republik Indonesia Pak Joko Widodo juga mengucapkan selamat kepada Putri Ariani ketika mendapatkan golden buzzer ini, bisa jadi fomo," ujarnya dalam Kabar Petang: Jreng! Politisi pun Ikut Fomo Putri Ariani? di kanal Youtube Khilafah News, Rabu(14/06/2023).
Rizqi menambahkan, ini merupakan tahun-tahun politik sehingga semua orang akan bersambut untuk memberikan ucapan selamat. "Untuk mendapatkan tingkat kepercayaan publik, seakan-akan apa yang terjadi tentu mereka segera menyambut hal-hal yang sedang viral termasuk juga Putri Ariani," tambahnya.
Selain itu, menurutnya, Putri Ariani punya sesuatu yang spesial yaitu penderita buta (tunanetra) ditambah memiliki suara yang bagus sehingga membuat Putri Ariani mempunyai nilai lebih ketika mendapatkan golden bazzer itu sendiri. "Wajar banyak tokoh-tokoh publik bahkan calon-calon Presiden itu mengucapkan selamat," tuturnya.
"Sekali lagi saya melihat ada dua Kepentingan disana mengucapkan selamat karena keberhasilan mendapatkan golden buzzer. yang kedua karena memang sedang ada tahun politik pada hari ini," tambahnya lagi.
Kritik Bersama
Rizqi mengungkapkan, Putri Ariani sendiri beberapa kali sudah tampil ke publik Indonesia dan beberapa kali juga meraih suasana yang sama di dalam ajang pencarian bakat. Putri Ariani ada dibalik lagu Asian Para Games yang pernah dilakukan Indonesia salah satu lagu resminya itu dinyanyikan oleh Putri Ariani.
"Nah, ketika beliau memenangkan atau mendapatkan golden buzzer ini seakan-akan ini kejadian baru, menurut saya bukan.
justru ini menjadi kritik bersama kita ternyata posisi kaum disabilitas dan juga orang-orang yang punya kekurangan itu kadang kala mendapatkan tempat termarjinalkan," ungkapnya.
Ini sebagai bukti, menurut Rizqi, bahwasanya kadang kalau kondisi kapitalisme hari ini tidak memposisikan disabilitas kepada sesuatu hal yang patut dilindungi dan difokuskan. "Apa yang dilakukan oleh Putri Aryani satu sisi melakukan perlawanan di sisi lain juga kadang kala kita akan melihat kapitalisme memanfaatkan sebenarnya ajang pencarian bakat metode penting dari kapitalisme untuk bisa menarik uang secara luas, menarik perhatian secara luas, dan mengubah bagaimana dalam kondisi sulit menjadi kondisi yang menguntungkan bagi kapitalisme," pungkasnya. [] Amar Dani