Masjid Dihancurkan di Ethiopia, MMC: Menunjukan Kebencian Terhadap Islam
Dakwahsumut.com,- Muslimah Media Center (MMC) mengatakan penghancuran masjid-masjid di Ethiopia, secara langsung menunjukkan kebenciannya terhadap Islam dan kaum Muslimin.
"Ada sekitar 30 masjid yang sudah dirobohkan dan ini tentu adalah tindakan sewenang-wenang yang tidak diterima oleh akal sehat tidak diterima oleh nilai-nilai kemanusiaan dan tentu saja ini secara langsung menunjukkan kebenciannya terhadap Islam dan kaum Muslimin," ujarnya dalam Muslimah Talk: Penghancuran Masjid di Ethiopia, Upaya Mengurai Simpul Terakhir Umat Islam?!. Hari Jum'at ( 23/06/2023 ) dikanal Youtube Muslimah Media Center.
MMC mengungkapkan di akhir Mei 2023 terjadi insiden berupa bentrokan antara aparat keamanan pemerintah dengan sejumlah kaum Muslimin yang menyampaikan protes atas penggusuran yang terjadi di masjid-masjid. Penggusuran atau perobohan Masjid itu dilakukan oleh pemerintah dengan dalih akan menyukseskan mega proyek perluasan pemukiman.
"Peristiwa perobohan masjid itu terjadi pada saat yang bersamaan dengan kaum muslimin menjalankan salat Jumat tentu menunjukkan arogansi pemerintah terhadap Muslim di sana," ungkapnya.
MMC menjelaskan dua hikmah dari kejadian perobohan masjid-masjid itu.
Pertama, Rasulullah SAAW, di dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Hibban, _Siapa yang bangun di pagi hari dia hanya memikirkan urusan dunianya sendiri maka di sisi Allah Dia tidak memiliki nilai sedikitpun dan siapa yang bangun di pagi hari sedangkan dia tidak memikirkan urusan kaum Muslimin maka dia bukan golongan kaum Muslimin._
"Sebenarnya kerusakan ini sampai kepada Titik yang sangat fatal yaitu melakukan perusakan terhadap rumah ibadah, menurut norma manapun ini tidak bisa dibenarkan," tegasnya.
MMC mengatakan apa yang terjadi di Ethiopia ini adalah satu peristiwa yang sangat penting yang semestinya tidak boleh membiarkan masalah ini ditanggung oleh kaum Muslimin di Ethiopia saja. Karena itu merupakan tanggung jawab kaum Muslimin yang lain juga.
_Kedua_ tentang perusakan masjid dan apalagi tadi yang dilakukan adalah perobohan terhadap masjid pada saat kaum Muslimin sedang menjalankan salat Jumat maka semestinya mengingatkan terhadap apa yang diwasiatkan oleh Rasulullah SAW bersabda; _Islam akan terlepas satu demi satu dan saat satu simpul terlepas kaum muslimin akan berpegang pada simpul-simpul berikutnya simpul yang pertama kali akan terlepas adalah simpul pemerintahan dan yang terakhir akan terlepas adalah simpul assholatu yakni salat._
"Apa yang sedang terjadi di Ethiopia di mana perusakan terhadap masjid dilakukan saat kaum Muslimin sedang sholat itu menunjukkan bahwa ada upaya sangat jelas menghilangkan simpul salat dan menjadikan kaum Muslimin yang ada di sana tidak bisa sholat," imbuhnya.
"Juga membuat kaum Muslim yang sedang salat itu terintimidasi saat akan melaksanakan sholat berikutnya," lanjutnya.
Ketiga, bahwa kaum Muslimin memanggil para pemimpin-pemimpin Muslim dan juga mengingatkan bahwa sesungguhnya Muslim itu bersaudara yang mana sedang terjadi kekerasan di dalam masjid di mana korbannya orang-orang tua, anak-anak, kaum perempuan.
"Sekarang ini pemimpin-pemimpin di negeri Islam mereka lebih terpanggil oleh seruan-seruan _united nations,_ lembaga-lembaga internasional, oleh kepentingan-kepentingan ekonomi dan bisnis mereka sama sekali tidak lagi terpanggil oleh agama mereka untuk menolong sesama Muslim," jelasnya.
Hari ini Muslim di berbagai belahan dunia meski jumlah besar lebih dari satu setengah miliar tetapi hari ini tidak lagi memiliki kekuatan politik Islam. Karena tidak lagi berpegang kepada syariat dan tiada memiliki kepemimpinan Islam.
"Urgensi kebutuhan kepemimpinan Islam yang memberlakukan seluruh syariat di seluruh aspek kehidupan. Kepemimpinan yang disebut sebagai al khilafah dan Khilafah Islamiyah dulu terbukti memang mampu memberikan pengayoman perlindungan dan penjagaan terhadap nyawa terhadap harta dan bahkan terhadap bermacam-macam gangguan yang mungkin bisa dilakukan oleh mereka-mereka di luar Islam," pungkasnya. [] Muhammad Nur