USTADZ MARWAN RANGKUTI : MULAI DARI PAJAK HINGGA UU CIPTA KERJA, MENGUNTUNGKAN SIAPA ?
Dakwahsumut.com,Medan,- Ustadz Marwan Rangkuti mengatakan, semakin hari kebijakan yang dibuat oleh rezim semakin tidak berpihak pada rakyat. "Mulai dari pajak hingga UU Cipta Kerja itu lebih menguntungkan siapa?", ujarnya dalam acara Bincang Tokoh dan Buka Puasa Bersama yang diadakan oleh Aliansi Mufakir Mabda'i Bersama Umat (AMMBU), Sabtu (08/04/2023) di Restoran Ayam Bakar Wong Solo, Medan.
Pasalnya, hampir setiap hal dipajaki oleh negara yang tentu saja semakin memberatkan rakyat. Apalagi dengan telah disahkannya UU Ciptaker yang semakin menunjukkan keberpihakan rezim kepada para pengusaha, membuat rakyat semakin sulit untuk bertahan hidup. "Para pekerja bisa diberhentikan sesuka hati dan tak terlindungi haknya," tegasnya.
Beliau pun juga menyinggung tentang berbagai kasus mafia perpajakan sambil melontarkan pertanyaan, "Jika rakyat dipaksa membayar pajak lalu uangnya dikorupsi sesuka hati, lalu pajak ini sebenarnya menguntungkan siapa?", bebernya.
Bertentangan Dengan Islam
Selanjutnya beliau menambahkan, penarikan pajak yang dilakukan oleh negara adalah sesuatu yang bertentangan dengan syari'at Islam. "Ini tidak sama dengan dharibath di dalam syari'at," tegasnya.
Beliau menambahkan, di dalam aturan Islam pajak hanya dipungut dari orang-orang kaya dan dilaksanakan dalam jangka waktu tertentu ketika negara sedang mengalami kekosongan kas. Selain itu, sumber pemasukan negara juga berasal dari pengelolaan sumber daya alam oleh negara yang hasilnya dikembalikan untuk kepentingan rakyat, dan negara juga hadir untuk meriayah rakyatnya sehingga tidak terbebani dengan persoalan biaya pendidikan hingga kesehatan.
"Artinya segala kekacauan dan kesengsaraan yang dialami oleh rakyat saat ini sudah jelas karena tidak diterapkannya aturan Islam," jelasnya.
Islam Adalah Solusi
Tokoh lain yang juga hadir dalam acara tersebut, Buhanudin Siregar dari FUI Sumut menanggapi bahwa bangsa ini sedang tidak baik-baik saja dan hanya Islam sajalah yang bisa menjadi solusinya. "Tapi kita juga butuh adanya umat Islam yang memberikan konsep bagaimana Islam mengatur permasalahan umat," ungkapnya.
Indra, seorang Praktisi Hukum menambahkan bahwa kerusakan yang terjadi sudah menyeluruh akibat penerapan hukum yang bukan berasal dari Allah. "Tapi ketika kita datang membawa Islam sebagai solusi, kita juga tidak boleh takut menunjukkan diri dengan Islam yang kita punya," tegasnya.
Tokoh lainnya, Maulana Muhammad Ismail menjelaskan bahwa selain menyadarkan umat tentang kerusakan akibat tidak diterapkannya hukum Allah oleh negara, perbaikan ketaqwaan individu dan masyarakat pun juga tak kalah penting. "Kita perlu memperbaiki kondisi umat agar Allah juga berikan penguasa yang beriman dan memimpin dengan Islam, karena seorang penguasa juga cerminan dari rakyatnya," jelasnya.
Sebagai penutup, Ustadz Taufik Simbolon selaku ketua AMMBU menegaskan bahwa syari'at adalah solusi. "Kesamaan visi oleh berbagai elemen umat Islam untuk menjadikan penerapan syariah secara kaffah adalah hal yang sangat penting, sebagai bentuk ketaqwaan dan solusi atas segala permasalahan," pungkasnya.[] Zain Rangkayo Sati