Penurunan Pengentasan Kemiskinan ekstrim, Keseriusan Negara di Pertanyakan?

 



Oleh: Putri Sarlina SH (Aktivis Muslimah KoAs Tanjungbalai)

Saat ini Indonesia mengalami kemiskinan ekstrem yang melanda hampir seluruh wilayah.Menteri Keuangan Sri Mulyadi mengungkapkan pemerintah akan fokus pada penurunan tingkat kemiskinan di Indonesia pada tahun 2024 pemerintah menargetkan Angka kemiskinan ekstrem akan menurun menjadi 0% sedangkan angka kemiskinan turun menjadi 6,5%. Dikutip dari Merdeka. Com

Pemerintah akan mengeluarkan semua anggaran pendanaan tahun 2023 dan 2024 secara maksimal. Kurang dari dua bulan setelah itu pemerintah menurunkan komitmen nya, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional, Suharso Monoarfa menyebut target pengentasan kemiskinan ekstrem nol pada 2024 diturunkan menjadu 2,5 persen. Untuk mencapai target nol, pemerintah perlu mengentaskan kemiskinan terhadap 5,6 juta orang pada 2024.

Masih tingginya angka kemiskinan dan kemiskinan ekstrem di indonesia menunjukkan gagalnya penguasa menuntaskan problem hingga ke akar.

Kebijakan yang dibuat tidak dibarengi dengan kebijakan yang memudahkan rakyat dalam memenuhi kebutuhan pokok hingga kebutuhan kesehatan dan pendidikan. Harga pangan yang terus melonjak, Fenomena PHK yang tak terbendung justru makin banyak terjadi. 

Perlu di ketahui bahwa kemiskinan di negeri ini adalah kemiskinan struktural karena penyebab utama adalah penerapan sistem ekonomi kapitalisme. Sistem ini menjadikan distribusi kekayaan tidak adil dan tidak bisa di nikmati oleh seluruh rakyat, kesenjangan makin lebar karena akses kekayaan hanya dinikmati orang kaya atau pemilik modal sementara masyarakat miskin tidak memiliki akses dan terus berada dalam kemiskinan.

Negara hanya sebagai regulator sehingga memudahkan jalan korporat menguasai aset-aset negara sistem ini mencetak penguasa dan pejabat yang tidak amanah.

Jadi bagaimana mungkin kemiskinan bisa teratasi dengan sistem kapitalisme.

Maka kembali pada peraturan Islam satu-satunya solusi untuk mengakhiri lingkaran kemiskinan,  melalui ekonomi Islam yang di jalankan oleh negara, khalifah akan mengelola harta untuk memenuhi seluruh kebutuhan rakyat.

Wallahu 'alam bishawab