MERAIH KEUTAMAAN MALAM LAILATULQADAR DALAM SISTEM SEKULER KAPITALIS
Oleh : Muhammad Sidik Lubis, ST
Ramadhan disebut syahrus shiyam sebab dibulan ramadhan Allah perintahkan kita
untuk menjlankan ibadah puasa, Ramadhan
disebut syahrul qur’an , sebab di bulan ramadhan Allah SWT menurunkan
Alqur’an , Allah SWT berfirman :
شَهْرُ رَمَضَانَ ٱلَّذِىٓ أُنزِلَ فِيهِ ٱلْقُرْءَانُ
هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنَٰتٍ مِّنَ ٱلْهُدَىٰ وَٱلْفُرْقَانِ ۚ
(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan
Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai
petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan
pembeda (antara yang hak dan yang bathil).(TQS : Al Baqarah : 185)
ketika Al Quran diturunkan, Allah SWT banyak
memberikan Kemulian, hal ini Allah sampaikan di dalam Alqur’an surah Al Qadar,
Allah SWT berfirman :
· اِنَّآ اَنْزَلْنٰهُ فِيْ لَيْلَةِ
الْقَدْرِ
1. Sesungguhnya Kami telah
menurunkannya (Al-Qur'an) pada malam qadar.
· وَمَآ اَدْرٰىكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِۗ
2. Dan tahukah kamu apakah malam
kemuliaan itu?
· لَيْلَةُ الْقَدْرِ ەۙ خَيْرٌ مِّنْ
اَلْفِ شَهْرٍۗ
3. Malam kemuliaan itu lebih baik
daripada seribu bulan.
· تَنَزَّلُ الْمَلٰۤىِٕكَةُ
وَالرُّوْحُ فِيْهَا بِاِذْنِ رَبِّهِمْۚ مِنْ كُلِّ اَمْرٍۛ
4. Pada malam itu turun para
malaikat dan Ruh (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur semua urusan.
· سَلٰمٌ ۛهِيَ حَتّٰى مَطْلَعِ
الْفَجْرِ ࣖ
5. Sejahteralah (malam itu) sampai
terbit fajar.
Al
qur’an merupakan kitab suci yang paling mulia, alqur’an lah pangkal dari
kemulian itu, hingga Allah SWT memberikan kemulian pada Rasulullah SAW dari
para nabi dan Rasul yang lain, malaikat jibril dibandingkan malaikat malaikat
yang lain, bulan ramadhan dibanding bulan bulan yang lain, Makkah dan madinah
dibandingkan tempat tempat yang lain dan malam lailatul qadar dibandingkan
malam malam yang lain. hingga setiap tahun ramadhan dan malam lailatul qadar
itu selalu ditunggu dan dinanti oleh
umat islam, di bulan ini ibadah meningkat intensitas dan kualitasnya, shalat,
puasa, sedekah dan beragam ibadah lainnya , terkhusus pada sepuluh malam
terakhir dari bulan ramadhan , banyak diantara kaum muslimin yang melaksanakan
I’tikaf di mesjid mesjid untuk meraih keutamaan malam lailatul qadar. karena
dalam banyak riwayat dan keterangan para ulama bahwa malam lailatul qadar
tersebut turun pada malam ganjil sepuluh hari terakhir dari bulan ramadhan.
Sistem kehidupan Sekuler
Kapitalistik
Diterapkannya
sistem kehidupan yang sekuler kapitalistik di seluruh negeri negeri islam hari
ini, yang menolak kehidupan bernegara diatur dengan aturan agama, menjadikan
Alqu’ran saat ini tidak lagi dijadikan petunjuk didalam kehidupan, islam tidak
lagi dirasakan sebagai rahmat bagi seluruh alam, kesempurnaan dan keampuhan islam sebagai sebuah solusi dalam menyelesaikan
setiap masalah yang dihadapi manusia mulai ditinggalkan berganti dengan hukum
buatan manusia yang justru pada faktanya banyak menimbulkan pertentangan,
perselisihan dan ketidakadilan. Beragam kerusakan dirasakan tanpa ada solusi
yang tuntas bahkan masalah demi masalah bermunculan, hari demi hari semakin
mengarah kepada kehancuran tatanan
kehidupan.
keberkahan
malam lailatul qadar saat ini, disaat alqur’an bukan lagi sumber hukum yang
mengatur kehidupan masyarakat terasa hampa, hanya menyentuh aspek spritual saja
berupa kenikmatan beribadah dibulan ramadhan tanpa pengaruh nyata dalam
kehidupan kaum muslimin. umat islam saat ini merasakan keterpurukan, penjajahan
bahkan kezhaliman yang dilakukan oleh kaum kafir kasus terakhir bagaimana
tentara zionis Israel menyerang rakyat palestina yang sedang melaksanakan
shalat tarawih di mesjid Al Aqsha, dalam bidang ekonomi beban hutang riba yang
menggunung menjadikan ekonomi terpuruk
ditambah dengan kasus korupsi yang menggurita memperparah kondisi yang ada,
belum lagi kasus kriminalitas, pergaulan bebas, ketidakadilan hukum dan lainnya
saat ini umat islam berada pada titik terendah peradaban dalam rentetan sejarah
peradaban umat islam, yang pernah menjadi umat terbaik dan mampu memimpin dan
mempersatukan 2/3 belahan dunia selama 13 Abad lamanya dibawah naungan kekhilafan islam.
Segenap
ibadah kita upayakan demi menggapai kemuliaan malam lailatul qadar yang penuh
keberkahan dan nilainya lebih baik dari
seribu bulan namun kita sering lupa bahwa pangkal kemuliaan itu ada di tengah
tengah kita saat ini yaitu Alqur’an, Alqur’an yang menjadikan malam lailatul
qadar itu Allah SWT muliakan saat ini kita lupakan kita abaikan dan tidak
dijadikan sebagai petunjuk dalam kehidupan, padahal Allah SWT sudah berjanji
bahwa keberkahan dan kesejahteraan, sebagaimana malam lailatul qadar dapat
dirasakan secara nyata setiap harinya, bukan hanya 1 malam dalam setahun bahkan
keberkahan Allah SWT akan limpahkan dari langit dan dari bumi sebagaimana
firman Allah SWT :
وَلَوْ اَنَّ اَهْلَ الْقُرٰۤى
اٰمَنُوْا وَاتَّقَوْا لَـفَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَرَكٰتٍ مِّنَ السَّمَآءِ
وَالْاَرْضِ وَلٰـكِنْ كَذَّبُوْا فَاَخَذْنٰهُمْ بِمَا كَانُوْا يَكْسِبُوْنَ
"Dan
sekiranya penduduk negeri beriman dan bertakwa, pasti Kami akan melimpahkan
kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi ternyata mereka mendustakan
(ayat-ayat Kami), maka Kami siksa mereka sesuai dengan apa yang telah mereka
kerjakan." (QS. Al-A'raf: 96)
Alqur’an
akan dijadikan petunjuk dalam kehidupan dan dilaksanakan dalam bentuk aturan
yang diterapkan oleh negara terjadi dan hanya bisa dilaksanakan dengan sitem
islam, selama sistem kehidupan sekuler kapitalistik yang di berlakukan saat ini
tegak selama itu alqur’an akan selalu diabaikan, selama itu keberkahan dan
kemulian itu hanya angan angan tanpa wujud nyata dalam kehidupan, dan kaum
muslimin hidup dalam kesempitan, kesengsaraan dan ketertindasan, pertanyaan
bagi setiap muslim , sampai kapan kondisi ini kita rasakan, setiap kita tentu
memahami bahwa Allah SWT tidak akan merubah nasib suatu kaum jika kaum itu
tidak mengubah apa yang ada pada diri mereka. Allah SWT berfirman :
ۗاِنَّ اللّٰهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ
حَتّٰى يُغَيِّرُوْا مَا بِاَنْفُسِهِمْۗ
Sesungguhnya Allah
tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri
mereka sendiri.
Momentum ramadhan tahun ini seharusnya
menyadarkan umat islam bahwa Alqur’an harus dijadikan petunjuk dalam kehidupan
agar keberkahan dan kemulian islam dan kaum muslimin dapat dirasakan secara
nyata dalam kehidupan, dengan berupaya melakukan perubahan sistem sekuler
kapitalis yang sekarang diterapkan menjadi sistem islam, dan setiap muslim
harus mengambil peran dan berkontribusi positif dalam upaya perubahan tersebut,
karena setiap pilihan nanti akan dipertanggungjawabkan masing masing dihadapan
Allah SWT, Wallahu’a’lam bishshawab.