Kebakaran Depo Plumpang, Potret Abainya Negara Terhadap Keselamatan Rakyat
Oleh: Putri Sarlina SH
(Aktivis Muslimah KoAs Tanjungbalai)
kebakaran hebat di depo
pertamina plumpang Jalan Tanah Merah Bawah Kelurahan Rawa Badak Selatan,
Kecamatan Koja, Jakarta Utara, terjadi pada Jumat (3/3/2023) malam.
Api pertama kali
dilaporkan muncul pada pukul 20.11 WIB, berasal dari ledakan pipa bahan bakar
minyak (BBM) di area depo. Warga yang tinggal
disekitar Depo Plumpang menjadi korban ledakan. Sedikitnya 17 orang
meninggal dunia dan puluhan lainnya mengalami luka bakar dalam insiden
kebakaran ini.
Wilayah yang seharusnya
tidak menjadi tempat hunian
warga, dibiarkan terus berkembang dan dilegalisasi dengan pembentukan RT RW dan pemberian KTP.
Musibah ini menunjukkan adanya kesalahan tata kelola
kependudukan, juga menunjukkan abainya negara terhadap keselamatan rakyat. Apalagi sebelumnya juga pernah terjadi
kebakaran ditempat tersebut. Bahaya yang
mengancam keselamatan rakyat nyata-nyata
diabaikan oleh negara.
Sisi lainnya fakta
tersebut menunjukkan abainya negara
dalam memenuhi kebutuhan tempat
tingggal, sehingga tetap tinggal di tempat yang berbahaya.
Dalam Islam, keselamatan
rakyat adalah hal utama. Dan penguasa
adalah pihak yang diberi tanggung jawab untuk menjaga keselamatan rakyat. Maka
penguasa akan tepat dan teliti
dalam merencanakan penataan wilayah dan peruntukannya. Sebagaimana saat akan membangun .
Demikian pula negara dalam
Islam akan memperhatikan dan menata wilayah untuk pemukiman warga, rancangan
tata kelola dalam kepemimpinan Islam akan di formulasikan berdasarkan aspek
kemaslahatan dan sisi sains, para ahli akan memetakan beberapa jenis lahan,
lahan subur akan dijadikan lahan pertanian dan perkebunan, lahan yang kurang
subur akan dijadikan tempat pemukiman dan industri, antara area pemukiman dan
industri ada pembatas agar ada jarak aman.
Islam juga akan memberikan
sanksi yang tegas terhadap orang-orang yang melanggar agar tidak terjadi
hal-hal yang tidak diinginkan.
Allahu 'alam bishawab