Pernikahan Mewah di Tengah Rakyat Hidup Susah
Dina Ummu Khansa
Aktivis KoAS Tanjungbalai
Pernikahan putra bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi), Kaesang
Pangarep dengan Erina Gudono diadakan di
Kota Solo dan Yogyakarta pada Sabtu-Minggu atau 10-11 Desember 2022. Pernikahan
ini banyak melibatkan para menteri sebanyak 5 (Lima) menteri yakni Menteri
Koordinator Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Sekretaris
Negara Pratikno, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Perhubungan Budi Karya
Sumadi dan Menteri Investasi Bahlil Lahadiala.
personal TNI dan Polri pun di kerahkan hingga mencapai 10.800 -
11.800 personal. Polda Jateng mengerahkan 11 ekor anjing ras jenis belgian
malitnoise dan golden retriever dalam pengamanan tasyakuran pernikahan Kaesang
- Erina di Solo.
Personal TNI dan polri bertugas
untuk mengawal pernikahan kaesang Pangarep dengan Erina Gudono dan tugas
anjing itu dikerahkan untuk melaksanakan tugas sterilisasi dan deteksi bahan
peledak selama prosesi tasyakuran berlangsung.
Itu masih pengawalan yang luar biasa fantastis jumlahnya belum lagi
soal yang lain-lain seperti halnya jumlah para undangan dan sebagainya. Tak
jarang, beginilah model pernikahan anak bungsu ala presiden nan super megah dan
mewah.
Namun, di balik itu semua Indonesia sedang berduka dengan banyaknya
bencana terutama baru baru ini bencana gempa bumi yang terjadi di Cianjur yang
memakan banyak korban, Pernikahan
mewah ditengah penderitaan rakyat selain gempa juga terjadi penderitaan yang
lain seperti stunting tinggi, PHK di mana-mana, korupsi merajalela, dan lain
lain rasanya tidak sepantasnya terjadi, apalagi ketika melibatkan berbagai
fasilitas negara terutama para menteri yang harusnya bertugas untuk kepentingan
umat (rakyat) bukan fokus hanya mempersiapkan acara pernikahan kaesang - Erina.
Apalagi sebagai aparatur negara, yang juga katanya sebagai wakil rakyat
dan sebagai pemimpin negeri ini
seyogyanya memikirkan kondisi rakyat
yang makin sulit dan terjepit hari ini.
Kita tak mungkin lupa dengan pernyataan pemimpin kita tahun 2015
lalu, bahwa beliau pernah berkata bahwa wakil rakyat tidak boleh mengadakan
pesta dengan megah dan mewah, Namun apakah dia lupa akan kata katanya ?
Sebagai pemimpin dan juga wakil rakyat aktivitas utamanya adalah
mengurusi urusan umat , dan berpikir ulang untuk menggunakan fasilitas negara
yang notaben nya merupakan fasilitas umum yakni milik bersama bukan milik
pribadi atau bahkan milik anak presiden dan sejenisnya.
Dan itu jelas jelas berbeda dengan sistem yang di dalamnya di
terapkan Islam, misalnya , putranya
Khalifah Umar bin Abdul Aziz memakai lampu minyak yang di fasilitasi
negera seketika itu Khalifah Umar bin
Abdul Aziz mematikan lampu minyak itu hanya karena yang dibicarakan putranya
adalah urusan pribadi. Karena sosok Khalifah Umar bin Abdul Aziz menyadari
bahwa seorang pemimpin akan di mintai Allah SWT pertanggung jawaban di akhirat
kelak. Dari mana dia mendapat harta dan untuk apa
ia gunakan harta itu, apakah ada penzaliman memakai hak rakyat dan bagaimana
seorang pemimpin dalam mengurusi rakyatnya, apakah ter urus atau bahkan
sebaliknya atau apakah seorang pemimpin itu
mendoakan untuk rakyatnya sebuah kebaikan atau sebaliknya sehingga
rakyatnya pun akan mendoakan kebaikan pula pada pemimpinnya dan pemimpin yang hanya takut kepada Allah
SWT hanya bisa terlahir dari sistem Islam pula.
Wallahu'allam