Miris, Nyawa Meringis pada Sistem Kapitalisme
Oleh Sindi Laras Wari (Aktivis Muslim)
Sungguh miris hidup di negeri saat ini, di mana terdapat orang yang menganggap nyawa adalah hal yang sepele dan tidak berarti. Membunuh dengan berbagai cara adalah hal yang biasa dijumpai pada saat ini.
Mengutip dari bapeda.jogjaprov.co.id, hingga kini terdapat 99 kasus pembunuhan yang terjadi di kota Yogya. Hingga bulan November tahun 2022 dapat kita hitung kemungkinan setiap bulannya terjadi 9 kasus pembunuhan yang tercatat sepanjang tahun 2022, dan data tersebut belum tetap ada kemungkinan kenaikan atau jumlahnya stagnan hingga akhir tahun 2022 nantinya.
Banyaknya kasus pembunuhan sangat membuat kita khawatir serta merasa tidak aman dan tidak nyaman. Selalu dirundung rasa ketakutan bila ingin bepergian, bahkan hanya ingin menuntut ilmu dengan berangkat ke tempat yang kita tuju ataupun hanya sekadar berbelanja kebutuhan kita saja kita tetap harus waspada.
Seperti yang terjadi di Jalan Pasar 9 Sidomulyo Desa Bandar Klippa, Tembung, Kecamatan Percut Seituan, pada hari minggu tepatnya tanggal 16 Oktober 2022 pada subuh. Sebelumnya, seorang remaja 18 tahun berinisial YTB warga Percut Seituan tewas dengan luka bacokan di sekujur tubuhnya, saat diduga tawuran (medanbisnisdaily.com,id, 17/10/2022).
Pada hari Sabtu tepatnya tanggal 22 Oktober 2022, terdapat kasus yang cukup menghebohkan warga. Di Jalan Mandala By Pass, Kecamatan Medan Tembung, Kota Medan, Sumatera Utara terjadi peristiwa pembacokan yang dilakukan oleh seorang suami terhadap istri dan anaknya (merdeka.com,id, 25/10/2022).
Fakta di atas membuktikan tidak amannya yang terjadi di kota Medan dan sekitarnya. Dalam rentang waktu enam hari saja sudah terdapat dua kasus pembunuhan yang terjadi di sekitar kota Medan. Hal ini sungguh sangat meresahkan warga sekitarnya, dan berhasil membuat warga terkejut atas kejadian tersebut.
Kasus pembunuhan pada saat ini kian hari kian meningkat cukup tinggi. Jika kita soroti melalui media, setiap harinya selalu ada saja kasus pembunuhan yang terjadi dari berbagai daerah di Indonesia dengan motif yang berbeda pula. Akan tetapi, pada saat ini orang tega membunuh hanya karna sakit hati, sungguh keji perbuatannya yang tidak memiliki hati nurani lagi.
Jika kita lihat fenomena pembunuhan yang sering terjadi membuat kita bertanya-tanya mengapa masyarakat saat ini begitu mudah melakukan pembunuhan dengan motif yang sepele menurut sebagian orang. Dengan keresahan yang senantiasa mengikuti kita membuktikan begitu mahal untuk mendapatkan keamanan pada saat ini.
Negara saat ini gagal untuk memenuhi kebutuhan jaminan keamanan bagi rakyatkannya. Seharusnya negara mampu berperan menjadi pengurus dan perisai bagi rakyatnya, tetapi beginilah keadaan negara yang menerapkan sistem kapitalis-sekuler tidak saja jaminan keamanan untuk rakyatnya.
Faktor individu pelakunya mampu menyebabkan kasus pembunuhan sering terjadi pada saat ini. Tidak terbangunnya keimanan yang kuat pada setiap individu sehingga para pelaku tidak takut dosa yang akan mereka dapatkan, sehingga para individu bisa berperilaku sebebasnya dan menyepelekan nyawa manusia.
Faktor lemahnya penegakan hukum pada saat ini juga mampu menyebabkan kasus pembunuhan sering terjadi. Seperti hukum yang bisa direkayasa bahkan bisa dibeli sesuai keinginan dan kesanggupan kita ataupun hukuman yang ringan hingga akhirnya tidak menimbulkan efek jera terhadap pelakunya.
Jika faktor-faktor tersebut dibiarkan begitu saja, hal tersebut dapat mengakibatkan masyarakat yang semakin rusak. Jika saat ini masih sistem kapitalisme-sekuler yang terus diterapkan, akan menyebabkan kasus kekerasan dan kasus pembunuhan masih saja terulang.
Hanya sistem Islam-lah yang mampu mewujudkan sistem keamanan pada rakyatnya. Negara Islam sebagai institusi tertinggi memiliki tanggung jawab penuh untuk melindungi rakyatnya, negara dapat menghalau segala sesuatu yang dapat merusak ataupun membahayakan negerinya bagi setiap orang yang ada di dalamnya seperti sebuah tameng. Negara Islam tersebut juga mempunyai tanggung jawab untuk menciptakan suasana yang tenteram dan aman bagi seluruh warga negara yang dinaunginya.
Dengan penjagaan dari negara-negara yang menerapkan hukum Islam, menjadikan peluang terjadinya tindak pembunuhan dan kekerasan dapat dicegah dan ditindak tegas oleh negara Islam. Negara Islam juga memberikan jaminan harta, darah, dan kehormatan nyata bagi setiap warga negaranya. Jaminan ini juga merupakan visi politik kewarganegaraan Islam.
Seharusnya kita bisa mulai berpikir dan menyadari keamanan yang hakiki bisa kita dapatkan dari mana. Apakah dengan sistem saat ini kita merasa aman? Allah juga telah berkata bahwa Islam adalah rahmat bagi seluruh alam, sebagaimana Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
وَمَاۤ اَرْسَلْنٰكَ اِلَّا رَحْمَةً لِّـلْعٰلَمِيْنَ
“Dan Kami tidak mengutus engkau (Muhammad) melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi seluruh alam.” (QS. Al-Anbiya [21]: 107).
Wallahualam bissawab.