Diskusi Islam dan Peradaban : "Islamophobia - Propaganda Menghancurkan Islam"
Dakwahsumut.com,Binjai,-Ahad, 26 Juni 2022 - Komunitas Binjai Beriman bekerjasama dengan Kajian Islam Kaffah Kota Binjai mengadakan acara Diskusi Islam dan Peradaban yang bertempat di Masjid Agung Kota Binjai pada Pkl. 09.00 WIB. Acara yang bertema "Islamophobia - Propaganda Menghancurkan Islam" ini dihadiri sekitar 300 orang diantaranya terdiri dari Tokoh, Ulama, hingga masyarakat umum dari berbagai penjuru Kota Binjai.
Tema yang diangkat pada acara kali ini cukup menarik, karena saat ini menjadi sebuah fenomena yang cukup memprihatinkan, untuk didiskusikan dan diberikan pandangan Islam tentunya yaitu “Islamophobia”. Jika kita mengamati, Islamophobia ini adalah sebuah sikap, prasangka, diskriminatif, ketakutan serta kebencian terhadap Islam dan ajarannya. Jika kita tarik kebelakang bahwa fenomena Islamophobia ini sudah muncul sangat lama sekali di Negara-negara Barat, yang memang wajar karena Negara tersebut mayoritas adalah non muslim. Namun akan terasa Aneh, di negeri yang mayoritas Muslim seperti di Indonesia ini ajaran Islam dianggap sebagai ajaran yang mengganggu keharmonisan sehingga harus diubah sesuai dengan perkembangan zaman.
Acara dipandu oleh MC Fery Putra Munthe dan dibuka dengan pembacaan Ayat Suci Al-Qur'an oleh Maulana. Dilanjutkan dengan kata sambutan oleh Ketua Panitia Acara yaitu Jeffy Irawan. Pesan beliau mudah-mudahan dengan adanya acara diskusi ini dapat membuka wawasan, mencerahkan, dan menyadarkan umat Islam mengenai bahaya Islamophobia. Dan semoga acara ini dapat memberikan solusi bagi seluruh Umat.
Pemateri yang di undang pada acara kali ini adalah Ustadz H. Azwir Ibnu Aziz. Sosok yang sudah tidak asing lagi bagi masyarakat khususnya di Kota Medan. Beliau menyampaikan bahwa Islamophobia muncul karena adanya orang-orang yang khawatir dan takut akan kebangkitan Islam. Padahal Islam adalah agama sempurna yang diturunkan Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW. Jika terjadi di negeri minoritas muslim mungkin sesuatu yang wajar. Namun terasa aneh karena hal ini terjadi di negeri yang mayoritas muslim. Umat harus merubah mindset dan pemahaman mengenai Islam, jangan takut untuk mendakwahkannya, apalagi amar ma'ruf dan nahi munkar.
Umat juga harus disadarkan bahwa penyelesaian Islamophobia akan tuntas jika Syariat Kaffah sudah diterapkan secara praktis oleh negara. Karena itu umat harus mengambil langkah perjuangan mengembalikan penerapan syariat kaffah dalam bingkai negara. Sebab saat itulah seluruh manusia akan menyaksikan keadilan dan kesejahteraan yang nyata di hadapan mereka. Fitnah dan tuduhan keji dengan sendirinya akan terbantahkan realitas yang disuguhkan oleh Khilafah. Rahmat dan kebaikan yang dijanjikan Islam akan tersebar ke seluruh penjuru dunia, bahkan bisa menarik kerinduan siapapun untuk hidup dalam naungan Khilafah.
Hanya khilafah yang mampu menghentikan Islamophobia dengan nyata. Kebijakan yang ditetapkan negara akan memberantas tuntas para penyebar opini buruk tentang Islam. Mereka akan dikenakan sanksi yang tegas jika tidak menghentikan makarnya.[]