Anti Narkoba Wajib Anti Liberalisme
Ummu Hanan (Pemerhati Generasi)
Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) RI Komjen Pol. Petrus Reinhard Golose para turis, khususnya wisatawan (wisman) bahwa Bali bukan tempat aman untuk menyalahgunakan narkoba. Petrus Golose saat membuka Turnamen Tenis Meja Internasional "Smash on Drugs" di Universitas Udayana, Badung, Minggu (19/6), menyampaikan pemerintah di seluruh daerah di Indonesia, khususnya Bali tidak menoleransi segala bentuk Narkoba.( Dikutip dari KORAN JAKARTA)
Muncul wacana legalisasi ganja untuk kebutuhan medis atau rekreasi di Indonesia. Beberapa negara mulai melegalkan tanaman candu tersebut. Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) RI Komjen Pol. Petrus Reinhard Golose menegaskan tidak ada pembahasan untuk legalisasi ganja. (Di kutip dari GenPi. Co)
Penggunaan ganja memang cukup kontroversial. Beberapa negara di dunia sudah melegalkan penanaman hingga konsumsi ganja, seperti Thailand. Beberapa waktu lalu thailand resmi mulai legalkan ganja dinegeri nya, meskipun masih menuai perdebatan panjang hingga hari ini sudah ada 15 negara yang mengeluarkan kebijakan melegalkan ganja. Sampai tren penggunaan ganja secara legal pun meningkat di AS dan Eropa selama pandemi. Tren ini juga membawa resiko bagi destinasi wisata maupun turis.
Studi dari MMGY Travel intelijen menemukan bahwa 29% pelaku perjalanan wisata menunjukkan ketertarikan kepada wisata ganja. Bertambah nya negara yang melegalisasi kan ganja membuat negeri memunculkan wacana melegalisasi ganja ini baik untuk alasan medis maupun rekreasi. Kepala Badan BNN RI Komjen menegaskan tidak ada pembahasan untuk melegalisasi kan ganja, karena ganja hanya akan merusak mental bangsa bangsa khusus nya bangsa muda. Generasi adalah aset bangsa yg harus dijaga. Tentu ini adalah tujuan yang sangat mulia, tapi mengapa negara membiarkan liberalisme?
Namun mengapa tidak menyadari induk dari beragam kerusakan tersebut adalah tumbuh suburnya liberalisme. Sebagaimana yang kita pahami ide liberalisme kebebasan yang memisahkan agama dari kehidupan. Sementara sekularisme adalah akidah dari ideologi kapitalisme yang dianut sebagian besar negara didunia termasuk negeri ini. Sistem kapitalisme menggangap agama sebagai racun yang tidak boleh mengatur negara, sehingga halal dan haram tidak menjadi tolak ukur mereka, melainkan bermanfaat atau tidak sesuai dengan kacamata manusia yang menjadi sandarannya. Wajar jika negeri ini jauh dari keberkahan dan penuh dengan segudang masalah.
Dengan islam solusi masalah dalam negeri maupun luar negeri akan terselesaikan. Khalifah sebagai pemimpin dalam negara khilafah akan menempuh langkah langkah yang dituntun oleh syariat islam seperti: pertama, menerapkan sistem pendidikan islam. Kedua, menerapkan sistem pemerintahan dan politik ekonomi sesuai berdasarkan syariat islam. Ketiga, mewujudkan lingkungan yang islami. Keempat, menegakkan sistem sangsi yang tegas. Dengan keempat solusi ini khilafah akan mampu mencetak generasi cerdas, sholih, dan pembangunan peradaban mulia.
Wallahu’alam Bishawab.