Tuntut Adili Sukmawati, Teriakan Khilafah Menggema di Depan Mapolres Tanjungbalai
Dakwahsumut.com,Tanjungbalai(22/11),- Teriakan Khilafah menggema di depan Markas Polisi Resot (Mapolres) Tanjungbalai dalam Aksi Bela Islam yang menuntut tangkap dan adili sukmawati soekarno Putri yang dianggap telah melakukan Penistaan Agama Islam.
Massa meneriakkan Khilafah menyambut orasi Chairul Marpaung dari Lembaga Dakwah Remaja (LDR) Tanjungbalai. Dalam orasinya beliau mebandingkan kejayaan sistem Khilafah yang berkuasa 13 abad tidak ada apa-apanya dengan sistem Demokrasi yang baru seumur jagung
"Tidak relevannya perbandingan yang disampaiakan oleh sukmawati. Alangkah baik nya kalau soekarno di bandingkan dengan pahlawan pahlawan lainya semasa kemerdekaan terdahulu. Dan terlihat bobroknya demokrasi dengan membiarkan mulut sukmawati berbicara berulang ulang tentang Islam yg bukan kapasistas nya untuk menyampaikan itu sehingga umat muslim tersakiti dengan ucapan sampah nya. Rosulullah adalah pemimpin yang menorehkan sistem khilafah 13 abad lama nya , sedangkan demokrasi baru seumur jagung yg belum mencapai 1 abad lamanya. Jadi perbandingan yang disampaikan Sukmawati itu ibarat langit dan bumi", kata beliau sambil meneriakkan khilafah berkali-kali dan disambut dengan teriakan yang sama khilafah berkali-kali dari massa.
Umat Islam Tanjungbalai yang turun ke jalan melakukan aksi sekitar 500 orang. Mereka menuntut Sukmawati diadili karena dianggap melakukan penistaan Agama terkait pernyataannya yang dianggap membandingkan Nabi Muhammad Saw. Dengan Ir Soekarno dan Alqur'an dengan Pancasila. Aksi yang dilakukan oleh Aliansi Umat Islam (AUI) Kota Tanjungbalai tersebut dimulai dari titik kumpul Masjid Raya melakukan long mach hingga ke Mapolres Tanjungbalai.
Massa meneriakkan Khilafah menyambut orasi Chairul Marpaung dari Lembaga Dakwah Remaja (LDR) Tanjungbalai. Dalam orasinya beliau mebandingkan kejayaan sistem Khilafah yang berkuasa 13 abad tidak ada apa-apanya dengan sistem Demokrasi yang baru seumur jagung
"Tidak relevannya perbandingan yang disampaiakan oleh sukmawati. Alangkah baik nya kalau soekarno di bandingkan dengan pahlawan pahlawan lainya semasa kemerdekaan terdahulu. Dan terlihat bobroknya demokrasi dengan membiarkan mulut sukmawati berbicara berulang ulang tentang Islam yg bukan kapasistas nya untuk menyampaikan itu sehingga umat muslim tersakiti dengan ucapan sampah nya. Rosulullah adalah pemimpin yang menorehkan sistem khilafah 13 abad lama nya , sedangkan demokrasi baru seumur jagung yg belum mencapai 1 abad lamanya. Jadi perbandingan yang disampaikan Sukmawati itu ibarat langit dan bumi", kata beliau sambil meneriakkan khilafah berkali-kali dan disambut dengan teriakan yang sama khilafah berkali-kali dari massa.
Umat Islam Tanjungbalai yang turun ke jalan melakukan aksi sekitar 500 orang. Mereka menuntut Sukmawati diadili karena dianggap melakukan penistaan Agama terkait pernyataannya yang dianggap membandingkan Nabi Muhammad Saw. Dengan Ir Soekarno dan Alqur'an dengan Pancasila. Aksi yang dilakukan oleh Aliansi Umat Islam (AUI) Kota Tanjungbalai tersebut dimulai dari titik kumpul Masjid Raya melakukan long mach hingga ke Mapolres Tanjungbalai.
Koordinator AUI Ustadz Indra BMT dalam pernyataan sikapnya mengatakan bahwa sukmawati yang membandigkan Soekarno dengan Nabi Muhammad saw dan Pancasila dengan Al Qur'an bentuk penghinaan terhadap umat Islam. Oleh sebab itu ustadz Indra meminta aparat penegak hukum harus segera memproses secara hukum putri sang proklamator tersebut.
Beliau mengecam dan mengutuk pernyataan sukmawati, mendesak Polri untuk menangkap dan memproses hukum sukmawati. Selain itu beliau juga menyerukan kepada seluruh umat islam khususnya Tanjungbalai untuk bersatu dan menjaga kondusifitas serta tidak terpancing dari provikasi yang tidak bertanggung jawab.
Ketua BKPRMI Ustadz Hafidz Eki Prayoga dalam orasinya juga mengecam sukmawai. "Maka oleh karena itu wahai Pemuda , wahai kaum muslimin tanjungbalai mari kita bersatu dalam satu tujuan menangkap dan memenjarakan sukmawati", Takbir ! Pekik beliau.
Muhammad Yusuf dari PMMI Durrun Nafis dalam orasinya juga mengecam sukmawi yang dianggap melakukan penistaan agama.
" Rasulullah adalah manusia yang mulia, seekor Anjing aja tidak rela Nabi Muhammad Saw dihina, pernah dalam satu kisa ada orang yang menghina rasul maka seekor Anjing tersebut menggigit orang tersebut hingga mati", ungkap beliau.
Abu Fizho dari Majelis Dakwah Islam (MDI) juga mengecam sukmawati dalam orasinya. " Rasulullah adalah panutan kita terdapat suri tauladan yang baik padanya maka tidak pantas beliau dibandingkan dengan soekarno, dan permasalahan umat saat ini sangat banyak dari Islam yang jauh dari agamanya sampai berbagai macam lainnya maka solusi daripada permasalahan umat ini adalah penerapam syariah dan khilafah", pekik beliau.
Sementara ketua MDI Tanjungbalai ustadz Muhammad Ali Rukun dalam orasinya mengatakan "Maraknya penistaan agama Islam termasuk pernyataan sukmawati yang baru-baru ini karena tidak ditegakkannya hukum, hukum seperi pisau tajam kebawah dan tumpul ke atas. Maka solusinya adalah kembali pada hukum Allah yakni dengan menegakkan Syariah dan Khilafah", ungkap beliau.
Selain itu tampak juga orator lainnya seperti Ustadz Taufik Azhar dari Fordapim, Ketua LDR Tanjungbalai Surya Darma , Ketua Kupaz Tanjungbalai Ustadz Amar dan lain-lain.Mereka juga mengatakan hal yang sama mengecam sukmawati yang dianggap menista Agama Islam.
Tampak juga peserta yang hadir dari FPI, Fornusa, PII , Himpipsos, dan lain sebagainya.
Tampak juga peserta yang hadir dari FPI, Fornusa, PII , Himpipsos, dan lain sebagainya.
Peserta Aksi langsung disambut Kapolres Tanjungbalai Putu Yudha Prawira. Beliau menyambut dan mengapresiasi aksi tersebut yang berjalan damai dan kondusif.
Koordinator Aksi Herman Ramadhan Alias Ade Wily mengajak peserta aksi untuk bersumpah membela Islam hingga titik darah penghabisan. Selain itu beliau juga mengatakan akan menurunkan aksi yang lebih besar lagi jika aspirasi umat Islam tidak ditanggapi.
Selain melakukan orasi massa juga melakukan penggalangan dana sebagai bentuk solidaritas terhadap Palestina yang dijajah Israel. Massa membubarkan Aksi dengam tertib dan damai sambil mengumpulkan sampah hingga bersih. Kemudiah hasil dari sumbangan peserta aksi diserahkan kepada ketua ACT Tanjungbalai ustadz Ali Imran Nasution di Masjid Raya Tanjungbalai.
() ar
Selain melakukan orasi massa juga melakukan penggalangan dana sebagai bentuk solidaritas terhadap Palestina yang dijajah Israel. Massa membubarkan Aksi dengam tertib dan damai sambil mengumpulkan sampah hingga bersih. Kemudiah hasil dari sumbangan peserta aksi diserahkan kepada ketua ACT Tanjungbalai ustadz Ali Imran Nasution di Masjid Raya Tanjungbalai.
() ar