DAKWAH TIDAKLAH SEMULUS JALAN TOL
OLEH : FAHMI AMIN HARAHAP
Menurut buku yang penulis baca yaitu buku ilmu dakwah karangan Prof.Abdullah menjelaskan secara harfiah kata dakwah berasal dari kata da’a, yad’u, dan da’watan yang artinya panggilan, seruan atau ajakan. Maksudnya adalah mengajak dan menyeru manusia agar mengakui Allah Swt sebagai tuhan, lalu menjalani kehidupan sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang diaturnya sebagai yang tertuang dalam Al-quran dan hadis. Dengan demikian target dakwah adalah mewujudkan sumber daya manusia yang bertakwa kepada Allah Swt dalam artian luas.
Dakwah memiliki kedudukan yang sangat penting, maka secara hukum adalah kewajiban yang harus diemban oleh setiap muslim. Ada banyak dalil yang menunjukkan kewajiban, diantaranya : Serulah manusia kejalan tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik..(QS. An-Nahal: 125).
Pada ayat yang lain Allah Swt berfirman : “Kamu adalah ummat terbaik diciptakan untuk manusia, menyeru kepada kebaikan dan mencegah kemunkaran, dan berimanlah kepada Allah. (QS.Ali-Imran: 110).
Jadi dakwah ini adalah seruan, apa yang di seru? Yaitu ajaran Allah. Lalu dakwah ini juga ajakan, apa yang di ajak? Ajaklah manusia agar mau mengamalkan dan menerapkan ajaran Islam itu sendiri. Itulah esensi dari dakwah yang Allah bebankan kepada kita, karena dakwah itu adalah tugas manusia yang beriman yang diwajibkan kepadanya.
Dakwah itu memang tidak semulus jalan tol, dia banyak rintangannya, banyak duri-durinya, banyak lubang yang harus dilalui seorang pendakwah, karena dakwah itu sebuah kewajiban bagi orang beriman mau tidak mau harus mau dihadapi. Karena kalau tidak ada lagi pendakwah dimuka bumi ini, pasti hancur bumi ini disebabkan manusia sudah tersesat dan menyesatkan yang mengakibatkan yang halal di haramkan, yang haram di halalkan.
Maka oleh sebab itu Allah mengutus nabi Muhammad dimuka bumi ini untuk mendakwahkan manusia agar beriman dan beramal shaleh, meskipun banyak rintangan yang dilalui beliau tapi tetap saja santai mengadapi cobaan itu. Sebagai contoh dakwah beliau dihadapi dengan cacian : suatu ketika Rasulullah ingin mendistribusikan dagangannya kepasar, tiba di tengah jalan dia berjumpa dengan orang tua yang sangat membencinya, dia katakan Rasulullah gila, tukang sihir, dan di ludahinya beliau juga, tapi apa tanggapan beliau? Beliau tetap sabar. Setelah mendapatkan cobaan 1 bulan penuh yang dikasih Allah sama Rasulullah, tiba-tiba lewat lagi beliau mendistribusikan dagangannya, beliau tidak melihat orang yang sering mengatakan dia gila, tukang sihir dan meludahinya, setelah dia tahu orang yang meludahinya itu sakit, beliau langsung menjenguknya, setelah itu beliau datang kerumah orang meludahinya itu, sampai disana orang itu kaget, dan berpikiran buruk bahwa Rasulullah ingin membunuhnya, tapi asumsi itu tidak benar, sampai Rasulullah disana langsung mendoakan orang yang sakit itu, lalu orang yang sering nyakiti Rasulullah itu bertanya kepadanya kenapa engkau tidak balas dendam? Saya sangka kamu ingin balas dendam! Rupanya tidak. Rasulullah bersabda wahai orang tua, engkau marah, engkau benci, mengatakan saya gila, tukang sihir, sejatinya engkau tidak tahu kebenaran apa yang kubawa ini, seandainya kamu tahu kebenaran apa yang saya bawa ini pasti kamu ikut dengan ajaran saya. Dan akhirnya orang itu mengatakan wahai Rasulullah bantu saya mengucapkan 2 kalimat syahadat, dan akhirnya orang itu masuk Islam
Dari sepenggalan kisah diatas bahwa kalau saja Rasulullah mengeluh dengan cobaan yang Allah berikan dengan dakwahnya, pasti orang itu tidak akan masuk Islam. Karena dakwah itu tidak gampang, tidak enak, kalau dakwah itu enak berarti itu bukan dakwah namanya. Karena dakwah itu banyak cobaannya, dan apabila kita sabar menghadapi cobaan itu, maka percayalah ada Hikmahnya yang Allah berikan bagi para pendakwah, tidak di dunia Allah kasih, tapi percayalah Allah kasih nanti di akhirat.