Demokrasi Itu Menggiurkan
Dakwahsumut,Deli Serdang- Seorang da'i di Sumatera Utara membeberkan tentang betapa menggiurkannya sistem demokrasi di negeri ini.
"Demokrasi memberikan janji dan kebebasan bagi para penganut ideologi tersebut," kata Al ustadz Adi Jepris Sitohang , Ahad (25/8/19).
Dia menyampaikan itu saat tampil sebagai pembicara pada acara Mudzakarah Tokoh dan Ummat di Tanjung Morawa, Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara.
Demokrasi, katanya di hadapan para peserta mudzakarah, memberikan kebebasan yang tak terbatas kepada setiap warga negara. Mulai dari kebebasan berpendapat, kebebasan berfikir, kebebasan berbicara dan berbagai kebebasan lainnya.
"Tapi tanpa disadari, kebebasan yang dijunjung tinggi tersebut justru melahirkan kerusakan," ucap Mudir Ma'had al-Izzah Khoiru Ummah Deli Serdang itu.
Atas kerusakan yang terjadi akibat dari pelaksanaan sistem demokrasi itu, maka tidak mengherankan, kata ustadz itu jika di negeri asalnya (lahirnya), para begawan demokrasi justru melontarkan kritikan atas cacatnya sistem tersebut.
Ustad itu merujuk beberapa pendapat tokoh dan filsafat yang selama ini dikenal turut serta membidani kelahiran demokrasi itu, justru ikut ikutan tidak memberikan kepercayaan terhadap sistem tersebut.
Aristoteles, katanya, menyebutkan bahwa
demokrasi sebagai mobocracy atau pemerintahan segerombolan orang. Sistem bobrok karena pemerintahan dilakukan oleh massa, demokrasi rentan akan anarkisme," bebernya.
"Sistem yang berlaku saat ini (demokrasi) tidak mampu mengakomodir keinginan ummat untuk menerapkan syari'at seluruhnya", katanya.
Sementara itu, Ustadz Lilik Suhendra, seorang aktivis Hizbut Tahrir Indonesia menyebutkan bahwa solusi atas kesemrawutan negeri ini adalah dengan menegakkan syariat Islam.
"Bahwa segala permasalahan yang menimpa umat saat ini tak lepas dari tidak diterapkannya aturan dari al-Khaliq oleh manusia,u ucapnya tegas.
Ketika Allah menciptakan manusia, katanya maka juga Ia turunkan seperangkat aturan agar diikuti dan dilaksanakan seluruhnya.
"Sudah saatnya umat Islam kembali bangkit untuk menjawab seruan Allah dan Rasul-Nya, yaitu menjadikan Allah sebagai satu-satunya yang layak untuk disembah dan sebagai satu-satunya yang menetapkan hukum," paparnya.
Umat Islam, menurutnya harus mempunyai agenda politiknya sendiri sesuai dengan thariqah Rasulullah. Bukan masuk ke dalam sistem jahiliyah.
Sudah saatnya mimbar-mimbar masjid kembali dipergunakan untuk berpolitik, yaitu untuk mengatur urusan ummat agar sesuai dengan aturan ALLAH dan Rasul-Nya. ()rin
.