Sekitar 500 Orang Umat Islam Gelar Shalat Idul Fitri Hari Selasa di Medan
Dakwahsumut.com, Medan - Hujan deras yang mengguyur Kota Medan pada Selasa (4/6/2019) tidak menyurutkan langkah ratusan umat muslim untuk melaksanakan Shalat Idul Fitri 1 Syawal 1440 Hijriah.
Sejak pukul 06.30 WIB di tengah rintik hujan yang mulai mereda, halaman Kampus Institut Teknologi Medan (ITM) terus disesaki jamaah shalat.
Sementara sejumlah petugas kepanitian terlihat membersihkan genangan air di halaman kampus itu. Sebagian petugas lainnya membentangkan tikar dan karpet untuk dijadikan alas bagi para jamaah untuk melaksanakan shalat.
Hingga menjelang dilaksanakannya shalat, jamaah terus berdatangan. Bahkan ada beberapa jamaah yang terlambat mengikuti shalat tersebut, namun ia tetap berhadir untuk meramaikan pelaksanaannya.
"Tadi hujan di daerah saya, sehingga agak tertunda keberangkatan kemari," kata
Syaiful. Ia mengaku sampai ke halaman kampus tempat pelaksanaan shalat itu pada saat
khatib sudah naik ke mimbar.
Pelaksanaan shalat Idul fitri yang dilaksakan Majelis Mahabatullah Kota Medan pada hari Selasa (4/6/19) ini berarti pelaksanaannya sehari lebih cepat dibanding
penetapan yang dilakukan pemerintah melalui Kementerian Agama RI yang menyatakan
bahwa 1 Syawal 1440 H baru jatuh pada hari Rabu (5/6/19) besok.
Ketua Panitia Shalat Idul Fitri, Hamdan mengatakan pelaksanaan ritual ibadah itu tidak hanya diikuti jamaah Mejelis Mahabutullah Kota Medan, namun juga sejumlah masyarakat sekitar yang meyakini bahwa hilal Syawal telah tampak.
Bertindak selaku Imam pada shalat Idul fitri yang diselenggarakan Majelis
Mahabatullah bekerjasama dengan Lembaga Dakwah Kampus (LDK) Al Iqro ITM, yakni Al
Ustadz Masdar.
Sementara itu, Al Ustadz Azwir Ibnu Aziz yang bertindak sebagai khatib pada shalat
Idul fitri itu mengingatkan tentang pentingnya Alqur'an diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Menurutnya, kondisi negeri ini yang selalu mengalami berbagai kejadian bertubi-tubi, mulai dari bencana alam, persoalan sosial kemasyarakatan, tindak kriminal hingga hiruk pikuk perpolitikan adalah buah dari dicamapkkannya Alqur'an.
"Hari ini Alqur'an hanya diletakkan di atas lemari, Alquran hanya ditempatkan di sudut-sudut masjid, Akquran hanya dihafal, Alquran hanya dipelajari, Alquran hanya diajadikan ajang perlombaan," ucap Ustadz Azwir.
Ketua BKM Masjid Agung, Medan itu juga menyampaikan keprihatinan yang mendalam terhadap pelaksanaan Pemilu baru-baru ini yang menyisakan berbagai persoalan. Mulai dari dugaan kecurangan hingga ratusan petugas pemilu yang meninggal dunia.
"Padahal triliunan uang rakyat yang digunakan untuk pelaksanaan itu (Pemilu)," ucapnya.
Pada bagian lain, Ustadz itu mengajak kaum muslim untuk menjadikan Alquran sebagai pedoman hidup. Hanya dengan menjalankan syariat Allah, Indonesia akan tumbuh menjadi negeri yang baldatun thoyibatun warrobun ghafur. ( )rin