Anak Dalam Dekapan Ramadhan
Oleh : Ummu Sholeha (Ibu Rumah Tangga & Aktivis Muslimah Medan)
Ramadhan adalah bulan yang agung, daya tariknya sangat luar biasa, bisa menyadarkan banyak orang dan melarutkan banyak orang dalam kesungguhan dalam ketaatan. Ramadhan Itu bulan istimewa, pedoman hidup manusia berupa Al-Quran yang agung diturunkan pada bulan ini, perang Badar yang penuh kemenangan dan keberkahan juga terjadi pada bulan ini. Malam Lailatul Qadar dimana kebaikannya sebanding dengan seribu bulan juga istimewa di bulan ini. Dan lautan keistimewaan dan kemuliaan lainnya yang tidak bisa kita hitung mengingat betapa agungnya Bulan Ramadhan dari Dzat Yang Maha Agung. Pahala yang berlimpah, balasan kebaikan yang tak terhingga sehingga setiap hamba mampu mendekatkan diri pada Allah tanpa ruang dan waktu.
Tak terkecuali Ramadhan menjadi istimewa bagi pembentukan kepribadian Islam orang tua dan anak. Ramadhan yang langsung menyentuh fithrah manusia ini hendaknya mampu merubah segala keburukan menjadi berlimpah kebaikan dan segala yang tadinya sudah baik dapat lebih ditingkatkan lagi. Saat inilah suasana yang paling istimewa dan kondusif untuk menempa anak-anak dalam pendidikan, melewatinya sama halnya kita kehilangan kesempatan yang berharga.
Ramadhan menyajikan kondisi yang kondusif untuk menempuh kualitas keluarga Muslim, yakni disaat Ayah Bunda dirasa kondisi keimanan yang sangat siap untuk meraih taqwa, masyarakat mendadak meramaikan masjid dan tilawah quran, tontonan mulai memarakkan pakaian hijab, dan lebih banyak menyiarkan ceramah agama atau hal-hal yang berbau Islami lainnya dimana kejujuran selalu diingatkan, lisan dan perbutan yang selalu dijaga, himbauan untuk beribadah yang senantiasa menggebu dan lain sebagainya. Semua itu karena ramadhan. Disaat setiap muslim fokus pada pujian Allah.
Maka karena alasan itu semua Ramadhan menjadi berkah bagi anak-anak kita dalam pendidikan terbaik yang diberikan kepada mereka apapun yang berhubungan dengan Ramadhan. Mendidik anak di bulan Ramadhan tidak identik dengan sekedar mengajarkan mereka berpuasa, tilawah Qur'an dan sholat tarawih. Lebih dari itu kesempatan emas untuk membentuk pribadi yang unggul bagi anak-anak yang terbina dengan suasana ruhiyyah ramadhan sebulan lamanya.
Ketahuilah, anak yang hatinya keraspun bisa lembut karena Ramadhan, punya empati yang lebih dibanding sebelumnya, selalu ingin meraih ibadah yang terbaik. Katakanlah Musa namanya, ketika sudah tahu esok hari Ramadhan malam harinya sudah siap-siap ke mesjid sebelum azan maghrib hingga ikut tarawih 23 rakaat. Sahur bangun dengan mata terbuka menyantap makanan sahur dengan semangat. Melihat masih ada waktu sebelum subuh dia meneruskan sholatnya, saat ditanya sholat apa nak ? Sholat tahajjud Umi. MaasyaaAllah.
Nah yang terpenting agar ananda bisa larut dalam dekapan Ramadhan adalah memberikan motivasi ruhiyyah, berikut tsaqofah tentang Ramadhan. Diawali dengan membacakan khuthbah Rasulullah saw. saat menyambut bulan Ramadhan, berikutnya rukyatul hilal sebagai penentu satu Ramadhan, juga tidak ketinggalan fiqh yang terkait dengan Ramadhan lengkap dengan keutamaan ibadah di dalamnya dan keistimewaan-keistimewaan Ramadhan dibanding bulan lainnya.
Anak dalam dekapan Ramadhan akan menempa pola berpikirnya senantiasa benar, mengendalikan dirinya senantiasa berlisankan kejujuran dan berkata ahsan. Ramadhan juga bisa melatih anak usia 10 tahun berpikir serius bagi dirinya sehingga dia juga serius untuk melayakkan diri sebagai hamba Allah. Juga melatih dirinya untuk bisa mandiri dan disiplin dalam memanfaatkan waktu, kapan waktu sahur, kapan waktu menahan diri dari haus dan lapar, kapan waktu berbuka, kapan waktu tarawih dan kapan waktu tilawah quran juga kapan waktu ananda menambah tsaqofah dan ilmu.
Anak dalam dekapan Ramadhan akan semakin meresapi arti sebuah perjuangan untuk semakin taat pada Allah swt., juga bisa meresapi perjuangan Rasulullah saw. dan para sahabat memenangkan perjuangan di Medan jihad saat perang badar dan meresapi kemenangan-kemenangan penaklukan wilayah lainnya.
Wallahu'alam.