Ngakunya Santri, tapi Nyinyir Kalimat Suci
Setiap orang tua muslim inginkan buah hati tercintanya menjadi santri, karena menjadi santri punya peluang lebih luas tuk ngaji dan menjadi alim ulama yang terpuji.
Namun hati-hati, jangan asal jadi santri, karena ada yang mengaku aliansi santri tapi nyinyir kalimat suci. Mengatasnakan islam tapi membenci simbol islam. Mencatut nama mahasiswa tapi berfikir dangkal ala anak SMA.
Kalimat suci, kalimat yang dengannya umat manusia dihidupkan pun umat manusia dimatikan hingga akhirnya dibangkitkan kembali. Laa illaha IllAllahu, kalimat tauhiid, kalimat suci, kalimat pengakuan terhadap Allah Rabbul izzati. Dimana setiap umat islam berharap kalimat ini terucap saat izroil melaksanakan tugas dari Rabb yang Maha Mengadili. Kalimat suci yang menginspirasi para pejuang kemerdekaan negeri ini.
Kemarin, 12 Oktober 2018, sekelompok santri mengatasnamakan Aliansi Santri dan Mahasiswa Islam Jawa Barat melakukan aksi penolakan program sebar satu juta topi tauhiid milik yayasan visi generasi. Aksi penolakan yang berlangsung tidak lebih dari 2 menit berlangsung tepat depan Gedung Yayasan Visi Generasi.
Bobroknya, setelah aksi sampah berseliweran dimana-mana. Sejumlah masyarkat lebakgede, Bandung tentu tak terima jika lingkungan tempat mereka tinggal diganggu ketertibannya. "Aksi ini menutup ruas jalan dan membuat kotor monumen perjuangan" ungkap Fainal warga Sekeloa Bandung.
"Ditemukan oleh masyarakat Lebakgede bendera Indonesia yg dibawa pada saat aksi massa dibuang di monumen perjuangan Bandung. Serta berserakannya sampah nasi bungkus pasca aksi." Tambah Mufti
Sungguh aneh, program sebar satu juta topi tauhiid dipermasalahkan oleh santri tapi aktivitas sexs bebas dan LGBT tiada pernah diperselisihi. Aneh bin ajaib, sekeliber mahasiswa tapi aksi rendahan seperti ini, padahal kedzoliman penguasa makin ngeri di bumi pertiwi.
Hati-hati ibu/bapak, jangan sampai anak Anda menjadi santri seperti ini. Waspadalah-waspadalah. [] Mercusuarumat