Ismail Yusanto : Kita Kehilangan Kosakata Berkah
Dakwahsumut.com, Medan, -
Ustad Ismail Yusanto mengkritik pemerintah yang selalu mengedepankan
angka-angka pertumbuhan ekonomi dan pembangunan infrastruktur namun
kerap mengabaikan perihal kestabilan ekonomi, keadilan ekonomi dan
keberkahan ekonomi.
"Jika soal infrastruktur, maka masa Fir'aun
sungguh luar biasa. Sampai hari ini masih ditemukan itu melalui proses
penggalian tentang peninggalan-peninggalannya," ucap Ismail yang dikenal
sebagai juru bicara Hizbut Tahrir
Indonesia (HTI) dalam sebuah acara temu tokoh yang digagas majelis
kajian islam kaffah (MKIK) Kota Medan, Selasa (11/9) di Hotel garuda
Citra Medan.
Dia yang mengaku pernah mengunjungi museum dan bangunan peninggalan Fir'aun merasa kagum dan tidak
paham bagaimana mungkin pada zaman itu sudah memiliki teknologi dan kemampuan membanguan sebuah kontruksi yang luar biasa, yakni susunan batu granit yang ditata sedemikian rupa.
paham bagaimana mungkin pada zaman itu sudah memiliki teknologi dan kemampuan membanguan sebuah kontruksi yang luar biasa, yakni susunan batu granit yang ditata sedemikian rupa.
"Berkah sudah hilang
dari kosakata pemimpin kita. Yang ada hanya pertumbuhan, infrastruktur
dan lain-lain," ucapnya di hadapan lebih seratusan tokoh di Sumatera
Utara.
Padahal, katanya, dalam keseharian setiap mau makan kita
selalu berdoa agar mendapatkan keberkahan tetapi dalam tindakannya
justru perspektif itu hilang di negeri ini, baik dari diri para pemimpin
maupun rakyatnya.
Keberkahan itu hanya didapat dengan keridohaan Allah Subhanahu wata'ala, sementara keridhoaan itu hanya
didapat jika kita tidak melakukan kemaksiatan.
didapat jika kita tidak melakukan kemaksiatan.
"Maksiat adalah meninggalkan yang wajib melakukan yang haram. Dan setiap maksiat itu pasti membawa fasad," tegasnya.
Ustadz itu melanjutkan, jika ada hikmah yang bisa kita petik dari
kerusakan atau fasad itu maka seharusnya seluruh umat Islam, baik
pemimpin, elit politik maupun rakyatnya kembali kepada jalan yang benar.
"Sayangnya pemimpin tidak memiliki perspektif seperti itu," tambahnya
.
Ismail Yusanto juga memastikan bahwa keberkahan itu tidak mungkin
diperoleh tanpa adanya Islam. Itu makanya wajib bagi setiap umat Islam
untuk memperjuangkan penegakan syariat Islam agar bermunculan keberkahan
dari langit dan bumi.
Acara yang berlangsung hingga larut malam itu diakhiri dengan sesi tanya jawab. []mn