Patung Budha Amithaba Vihara Tanjung Balai di Turunkan
Tanjung Balai ~ Akhirnya patung Buddha Amithaba di lantai atas Vihara Tri Ratna Kota Tanjungbalai, Sumatera Utara, diturunkan pada Kamis malam, dan dipindahkan ke tempat yang disepakati pengurus rumah ibadah tersebut dengan pemkot setempat. Patung yang disebut sebut menjadi pemicu bentrok sosial di Tanjung Balai itu, sudah berhasil di turunkan.
Pengurus Vihara Tri Ratna, Pek Cong Lie Kun, Jumat, menyatakan pihaknya bersedia menurunkan patung Amithaba dan kemudian meletakkannya di tempat yang telah disepakati bersama Pemkot Tanjungbalai.
"Pernyataan penurunan patung telah kami sampaikan dihadapan unsur Forkominda Tanjungbalai pada 1 September lalu di pendopo rumah dinas wali kota," ujarnya.
Dengan pemindahan rupang (patung) yang disucikan umat Buddha itu diharapkan tidak ada lagi pertentangan yang bisa menimbulkan perpecahan atau gesekan di tengah-tengah masyarakat, khususnya antarpemeluk agama.
"Demi pembangunan dan kemajuan daerah mari kita hilangkan fitnah dan adu domba. Sebaliknya kita wajib menjaga, melindungi dan saling menghargai agar sesama peluk agama kembali rukun, harmonis" katanya.
Kepala Bagian Humas Setdakot Tanjungbalai, Nurmalini Marpaung mengapresiasi penurun patung yang dilakukan secara mandiri oleh pihak pengurus yayasan vihara tersebut.
"Pemkot Tanungbalai menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan atas kesediaan pihak Vihara Tri Ratna menurunkan patung tersebut sebagai wujud toleransi antarumat beragama," katanya. (int)
Pengurus Vihara Tri Ratna, Pek Cong Lie Kun, Jumat, menyatakan pihaknya bersedia menurunkan patung Amithaba dan kemudian meletakkannya di tempat yang telah disepakati bersama Pemkot Tanjungbalai.
"Pernyataan penurunan patung telah kami sampaikan dihadapan unsur Forkominda Tanjungbalai pada 1 September lalu di pendopo rumah dinas wali kota," ujarnya.
Dengan pemindahan rupang (patung) yang disucikan umat Buddha itu diharapkan tidak ada lagi pertentangan yang bisa menimbulkan perpecahan atau gesekan di tengah-tengah masyarakat, khususnya antarpemeluk agama.
"Demi pembangunan dan kemajuan daerah mari kita hilangkan fitnah dan adu domba. Sebaliknya kita wajib menjaga, melindungi dan saling menghargai agar sesama peluk agama kembali rukun, harmonis" katanya.
Kepala Bagian Humas Setdakot Tanjungbalai, Nurmalini Marpaung mengapresiasi penurun patung yang dilakukan secara mandiri oleh pihak pengurus yayasan vihara tersebut.
"Pemkot Tanungbalai menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan atas kesediaan pihak Vihara Tri Ratna menurunkan patung tersebut sebagai wujud toleransi antarumat beragama," katanya. (int)