Mahasiswa Patani di Indonesia : 'Kami Belum Merdeka'
Anas bin Almarhum Husein yang Wakil Ketua Persatuan Mahasiswa Patani Thailand di Medan mengatakan bahwa negaranya Thailand belum merdeka. Buktinya, bagi masyarakat yang ingin belajar tentang Islam di Thailand, mereka akan di cap sebagai teroris.
Mahasiswa Islam di Patani disebut juga sebagai biang perpecahan dan konflik diantara umat beragama. lebih-lebih lagi pada saat ini telah ada bangsa penjajah bangsa Siam/thai,yang menyebabkan kedudukan bangsa Melayu (mayoritas muslim) Patani selalu tertekan dan dianiaya. Hidup dalam serba kesempitan dan penderitaan. Tidak hanya karena tekanan bersifat fisik, dari dari segi aspek psikologis bangsa Thai Budha kerap melakukan intimidasi kepada mereka.
" Kami Masyarakat Patani berharap agar masyarakat Patani dapat kemerdekaan dari penjajahan yang ada, karena masyarakat Patani tidak pernah merasakan kemerdekaan sedikitpun hingga kini " Kata Anas dalam "Kajian Islami Rahmatan Lil’alamin Medan : Meraih Kemulian Ummat" di Kantor DPD I HTI, Jl Amaliun Medan Sabtu 18/9 kemaren.
Anas juga mengemukakan bagaimana peran-peran ulama disana yang secara usia sudah pada tua menjadi sangat sulit untuk bergerak, karena akan dibantai dan dibunuh. Bahkan ada beberapa gerakan yaitu salah satunya GRN (Gerakan Revolusi Nasional) yang sifatnya Islami tapi sekarang tidak terkemuka karena pemimpinnya banyak ditangkap.
[caption id="attachment_3940" align="alignleft" width="200"] Anas bin Almarhum Husein[/caption]
Harap Anas ada solusi bersama kebersatuan umat Islam untuk menyelesaikan persolan Patani.
Senada dengan itu, dalam diskusi tersebut Sofyan Arsyad Siregar Ketua DPD I HTI Medan mengatakan kebersatuan umat Islam dibutuhkan untuk menyelesaikan persolaan Patani. Kebersatuan itu tidak lain dengan adanya Institusi Politik yakni Khilafah.
"hal ini terjadi karena tiadanya lindungan dari suatu institusi politik yaitu berupa suatu negara. sehingga adanya institusi politik dalam bentuk negara yang bukan lain yaitu Daulah Khilafah Rasyidah sangat dibutuhkan untuk menyelesaikan persoalan di Patani" kata sofyan.
Sofyan menilai saat ini yang menyebabkan banyaknya penderitaan umat Islam karena adanya neoliberalisme dan neoimprealisme. Dimana, kemuliaan itu diukur oleh 3T yaitu Harta, Tahta dan Cinta. Sedangkan Islam memandang Kemuliaan itu ditandai oleh Taqwa. (bastanta)
Mahasiswa Islam di Patani disebut juga sebagai biang perpecahan dan konflik diantara umat beragama. lebih-lebih lagi pada saat ini telah ada bangsa penjajah bangsa Siam/thai,yang menyebabkan kedudukan bangsa Melayu (mayoritas muslim) Patani selalu tertekan dan dianiaya. Hidup dalam serba kesempitan dan penderitaan. Tidak hanya karena tekanan bersifat fisik, dari dari segi aspek psikologis bangsa Thai Budha kerap melakukan intimidasi kepada mereka.
" Kami Masyarakat Patani berharap agar masyarakat Patani dapat kemerdekaan dari penjajahan yang ada, karena masyarakat Patani tidak pernah merasakan kemerdekaan sedikitpun hingga kini " Kata Anas dalam "Kajian Islami Rahmatan Lil’alamin Medan : Meraih Kemulian Ummat" di Kantor DPD I HTI, Jl Amaliun Medan Sabtu 18/9 kemaren.
Anas juga mengemukakan bagaimana peran-peran ulama disana yang secara usia sudah pada tua menjadi sangat sulit untuk bergerak, karena akan dibantai dan dibunuh. Bahkan ada beberapa gerakan yaitu salah satunya GRN (Gerakan Revolusi Nasional) yang sifatnya Islami tapi sekarang tidak terkemuka karena pemimpinnya banyak ditangkap.
[caption id="attachment_3940" align="alignleft" width="200"] Anas bin Almarhum Husein[/caption]
Harap Anas ada solusi bersama kebersatuan umat Islam untuk menyelesaikan persolan Patani.
Senada dengan itu, dalam diskusi tersebut Sofyan Arsyad Siregar Ketua DPD I HTI Medan mengatakan kebersatuan umat Islam dibutuhkan untuk menyelesaikan persolaan Patani. Kebersatuan itu tidak lain dengan adanya Institusi Politik yakni Khilafah.
"hal ini terjadi karena tiadanya lindungan dari suatu institusi politik yaitu berupa suatu negara. sehingga adanya institusi politik dalam bentuk negara yang bukan lain yaitu Daulah Khilafah Rasyidah sangat dibutuhkan untuk menyelesaikan persoalan di Patani" kata sofyan.
Sofyan menilai saat ini yang menyebabkan banyaknya penderitaan umat Islam karena adanya neoliberalisme dan neoimprealisme. Dimana, kemuliaan itu diukur oleh 3T yaitu Harta, Tahta dan Cinta. Sedangkan Islam memandang Kemuliaan itu ditandai oleh Taqwa. (bastanta)