Jenazah Bayi Ditemukan di Selokan Kota Tulungagung
Tulungagung. Sesosok mayat bayi yang baru lahir dibuang di selokan Kecamatan Kedungwaru, Kota Tulungagung, Ahad (22/5). Polres Tulungagung, Jawa Timur pun menyelidiki kasus tersebut.
"Petugas di lapangan sedang melakukan keterangan dari saksi-saksi di sekitar lokasi penemuan," kata Kasat Reskrim Polres Tulungagung AKP Andria D Putra.
Sejak mayat bayi ditemukan warga sekitar pukul 08.00 WIB oleh warga di sebuah selokan Desa Kedungwaru, kata Andria, polisi belum menetapkan satupun tersangka ataupun terduga pelaku. Ia mengatakan arah penyelidikan saat ini difokuskan pada keterangan saksi di sekitar Desa Kedungwaru, termasuk menginventarisasi perempuan yang diketahui hamil sebelum temuan mayat bayi yang masih berlumur lemak tersebut.
"Kami juga sudah koordinasikan ke seluruh jajaran polsek dan pemerintah desa di sekitar Kedungwaru untuk mempercepat penyelidikan," ujarnya.
Berdasar hasil otopsi di RSUD dr Iskak, Andria menyatakan temuan mayat bayi berjenis kelami laki-laki dengan tinggi 48 centimeter dan berat sekitar 2,4 kilogram. Saat pertama kali ditemukan, kata dia, kondisi bayi sudah terbujur kaku dengan posisi mengambang di atas permukaan selokan kampung, tepat di depan rumah seorang bidan bernama Ngatini Harmadji.
"Saya mengetahuinya secara tidak sengaja saat membersihkan halaman rumah dan mendapati ada kardus berukurun sedang yang mengambang di selokan," kata Ngatini kepada wartawan.
Saat hendak mengambil sampah kardus untuk dimasukkan ke tempat sampat, kata dia, tiba-tiba sebuah benda jatuh yang ternyata jasad bayi tersebut. "Saya sempat terkejut dan menjerit sehingga warga berdatangan. Kami akhirnya melaporkan temuan itu ke perangkat dan pihak kepolisian," ujar Ngatini.[]Antara
"Petugas di lapangan sedang melakukan keterangan dari saksi-saksi di sekitar lokasi penemuan," kata Kasat Reskrim Polres Tulungagung AKP Andria D Putra.
Sejak mayat bayi ditemukan warga sekitar pukul 08.00 WIB oleh warga di sebuah selokan Desa Kedungwaru, kata Andria, polisi belum menetapkan satupun tersangka ataupun terduga pelaku. Ia mengatakan arah penyelidikan saat ini difokuskan pada keterangan saksi di sekitar Desa Kedungwaru, termasuk menginventarisasi perempuan yang diketahui hamil sebelum temuan mayat bayi yang masih berlumur lemak tersebut.
"Kami juga sudah koordinasikan ke seluruh jajaran polsek dan pemerintah desa di sekitar Kedungwaru untuk mempercepat penyelidikan," ujarnya.
Berdasar hasil otopsi di RSUD dr Iskak, Andria menyatakan temuan mayat bayi berjenis kelami laki-laki dengan tinggi 48 centimeter dan berat sekitar 2,4 kilogram. Saat pertama kali ditemukan, kata dia, kondisi bayi sudah terbujur kaku dengan posisi mengambang di atas permukaan selokan kampung, tepat di depan rumah seorang bidan bernama Ngatini Harmadji.
"Saya mengetahuinya secara tidak sengaja saat membersihkan halaman rumah dan mendapati ada kardus berukurun sedang yang mengambang di selokan," kata Ngatini kepada wartawan.
Saat hendak mengambil sampah kardus untuk dimasukkan ke tempat sampat, kata dia, tiba-tiba sebuah benda jatuh yang ternyata jasad bayi tersebut. "Saya sempat terkejut dan menjerit sehingga warga berdatangan. Kami akhirnya melaporkan temuan itu ke perangkat dan pihak kepolisian," ujar Ngatini.[]Antara